Oleh: RP. Kris Ratu, Pastor Paroki St. Hilarius – Batam
Pesta Santo Vincentius a Paulo, Imam
Bacaan 1: Za. 8: 1-8
Bacaan Injil: Luk. 9: 46-50
Siapa Yang Terbesar
Saudara-saudari, para murid bertengkar di antara mereka dan mempersoalkan tentang jabatan, kuasa, dan pangkat. Siapa yang terbesar di antara mereka? Siapa yang memegang jabatan penting? Apa bila Yesus menjadi raja atas mereka. Persoalan tersebut tidak hanya berhembus di antara para murid tapi juga terdengar oleh Yesus, sehingga Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkan di tengah-tengah mereka dan berkata: “Barangsiapa yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar”.
Dengan menempatkan anak kecil di tengah-tengah para murid, Yesus mengajak para murid untuk belajar dari seorang anak kecil. Anak kecil membutuhkan perhatian lebih, anak kecil banyak merepotkan orang tua. Karena itu, menjadi pemimpin atau mau menjadi yang terkemuka, ia harus memilik banyak waktu untuk umatnya, untuk orang-orang yang dilayaninya. Menjadi pemimpin ia harus mau direpotkan dalam arti mau memberi diri, memberi waktu, tenaga, pikiran, bahkan perasaan.
Pemimpin yang adalah pelayan. Pemimpin yang mempunyai semangat toleransi yang tinggi dan jiwa dialogal. Ia tidak melihat orang lain sebagai lawan atau musuh. Ia bisa bekerja bersama dengan pihak lain terutama yang berkehendak baik, ia harus memiliki semangat untuk membangun kerjasama dengan semua orang, berjiwa pluralis. Amin. ***