Pangkalpinang, BERKATNEWS.COM—-Pagi itu, Sabtu, 14 JAnuari 2023, empat ratusan umat, satu persatu, maupun per kelompok terlihat berjalan menuju sebuah tenda pesta. Tenda itu terletakdi gedung baru, yang bertuliskan Emaus, Rumah Kasih.
Di tenda itu, terlihat ada meja dengan tertutupi kain altar putih. Ternyata itulah detik-detik menjelang gedung bercat abu-abu kehijaun itu, hendak diresmikan oleh Bapak Uskup Keuskupan Pangkalpinang, Mgr Adrianus Sunarko, OFM.
Uskup yang juga Profesor Teologi ini dalam kotbahnya pada misa pemberkatan Rumah Kasih Emaus itu menyoroti kisah Emaus dalam Injil. Dalam kisah Injil itu, kata Mgr Adrianus OFM, orang Samaria yang baik hati berempati kepada orang yang dirampok di tengah jalan.
Uskup yang sungguh luar biasa dalam berkotbah itu bahkan mengajukan sebuah pertanyaan retoris. “Orang yang dirampok ini, apakah orang lansia yah? Sebab dalam Injil ini, lansia tidak disebut, hanya disebut orang yang dirampok.
Tetapi demikian, Wakil Ketua Presidium Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) ini, memposisikan para lansia, opa oma di Rumah Kasih Emaus itu adalah orang yang harus mendapat kasih saying dan empati seperti orang yang dirampok yang dibacakan dalam kisah Injil.
Mengacu pada telaan teologi biblis itu dan mengkorelasikan progress pembangunan Rumah Kasih Emaus yang selesai dalam 5 bulan , Mgr Adrianus OFM mengatakan bahwa orang yang ditolong dan yang menolong ikut bahagia. Pasalnya, menurut Bapak Uskup Pangkalpinang yang ramah ini, rencananya pembangunan itu selama 12 bulan, tetapi realisasinya dalam 5 bulan.
“Semoga mereka yang membantu pun bahagia. Dan kita juga tentu senang. Yang memberi juga akan senang dan bajagia, karena Yesus mengatakan upahmu besar di surga,” tandas Mgr Adrianus OFM.
Bagi Mgr Adrianus, kata Emaus adalah kisah 2 murid yang sedang loyo, lelah dan mungkin juga galau. Pasalnya, ketika itu Yesus tidak ada bersama mereka, atau sudah wafat. Tetapi hati mereka kemudian berkobar-kobar karena Yesus menampakkan diri, dan mereka mengenalNya saat Ia memecah-mecahkan Roti. .
“Semoga opa oma juga memiliki hati berkobar-kobar, karena membaca kitab suci dan ada misa di Rumah Kasih Emaus ini,” ujar Uskup Pangkalpinang
Sedangkan Romo Paroki Katedral St Yosef Pangkalpinang, RD Justinianus Ta’Laleng mengucapkan terimakasih setulusnya kepada para donator dan panitia. Romo Parokus yang juga Vikarius Episkopal (Vikep) Selatan ini menekankan pentingnya Rumah Emaus sebagai Rumah untuk semua orang.
“Yang datang ke sini tidak hanya katolik, tetapi dari mana-mana, dari agama manapun. Mereka dating dan mengalami kasih di Rumah ini. Dan di Rumah ini mengandalkan kemurahan hatiNya,” pungkas Romo Justin. (sfn)
Reporter : stefan kelen pr