Oleh: RD. Zakarias Ujan, Pastor Keuskupan Pangkalpinang
Terlihat bentangan hidup
Sosok sejarah lewat melintasi
Langkahnya senyap
Dalam sunyi…hening.
Tak peduli tawa ria
perlahan…
Nuju tepian
Kematian…
Wahai kematian..
Nafasnya gemetaran
Terhembus habis…
Berakhir sudah
Adengan akhir
Tertutup layar
Di panggung hidupnya.
Oh saudara..
Sebaris kata rasa lara
Setetes air mata
Merintih perlahan
Ungkap sedih di hati
Ditinggal pamit
Pergi selamanya…
Makam bersalib
Tertulis RIP dalam Sang Khalik
Taburan bungah semerbak
Lilin kecil bernyala sekekeling pusar
Ungkap doa
Iringi jalanmu
Berharap teguh
Bahagia dan selamat…
Bensa Sang Khalik
Terkenang
Dalam kenangan cinta
Sembari mohon doa
Buat kami buat mereka….
Amin.
(kutipan dari Kitab Wahyu Bab 14 ayat 13): Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan , sejak sekarang ini.” “Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.”)