Tidak heran, jika sekarang di Yayasan Tunas Karya ada tiga orang Pastor yang menjadi Pengurus Yayasan Pendidikan milik Keuskupan Pangkalpinang itu. Karena pada awal perkembangan karya Pendidikan Katolik di Keuskupan Pangkalpinang, ada sekolah yang didirikan oleh Pastor-pastor Misionaris. Contohnya SD Santa Theresia I Pangkalpinang, yang pada 1 Oktober 2021 ini berulamngtahun ke 87.
SD Santa Theresia I berdiri 01 Oktober 1934. Sementara ijin operasional sekolah baru diperoleh tahun 1987 dengan SK : 199 /I.11.3/F4e/1987. Sekolah yang beralamat di : Jl. Toniwen No. 10 Kelurahan Bintang Kecamatan Rangkui, Kota Pangkalpinang ini, pada 20 November 2010 mendapatkan akreditasi A.
Dari beberapa catatan yang diperoleh, pada tahun 1918 pusat stasi Sungaiselan dipindahkan ke Sambong. Tetapi dalam waktu-waktu selanjutnya dipindahkan lagi ke Pangkalpinang karena mengalami kemunduran. Perpindahan ini terjadi pada tahun 1931, setelah dibangun gedung-gedung misi di sebidang tanah yang dengan susah payah didapatkan oleh Mgr. Bouma, Perfek Apostolik waktu itu.
Tanggal 24 Mei 1931 diberkati sebuah kapel sementara di Pangkalpinang. Pendirinya adalah seorang Pastor yang berkarya di Pangkalpinang, waktu itu. Sosok pastor itu adalah, Pater Baker, SS.CC yang kemudian mulai membuka sekolah dan memimpinnya sendiri.
Beberapa pastor lain yang didatangkan untuk membantu Pastor Baker mengelola dan mengajar di sekolah tersebut, antara lain adalah Pater Jan Alland, tetapi pada tahun 1933 dipindahkan ke Sungailiat untuk membuka stasi baru. Kemudian dating penggantinya yaitu Pastor Va Gorp pada akhir 1933 dan ditugaskan mengajar, tetapi tak lama kemudian pindah tugas di Belitung.
Tak lama kemudian, bruder kepala propinsi Nederland dari konggregasi Bruder Santa Maria di Lourdes (Bruder Van Dongen) datang di Bangka dan setelah diadakan pembicaraan dengan para pastor mereka menetapkan akan berkarya di Pangkalpinang. April 1934 para bruder tersebut tiba di Pangkalpinang dan pastor Baker menyerahkan sekolahnya kepada mereka.
Selanjutnya Pastor Baker juga merintis Sekolah Putri guna persiapan karya-karya para suster yang akan datang ke Pangkalpinang. Akhir tahun 1934 jumlah murid putra (yang dikelola oleh para bruder) berjumlah 60 siswa saat ini akhirnya berkembang menjadi persekolah Budi Mulia Pangkalpinang).
Sedangkan sekolah putri yang dikelola oleh para Pastor Baker berjumlah 30 siswa (sekolah inilah yang pada akhirnya menjadi SD Santa Theresia I Pangkalpinang). Karena dibangun dari kayu pada waktu itu banyak orang menyebutnya sekolah kayu, meski nama resmi yang diberikan oleh para pendirinya adalah Sekolah Santa Theresia I.
Pada tahun 1938 suster-suster yang dinanti-nantikan sejak lama akhirnya datang ke Pangkalpinang untuk mengelola sekolah santa Theresia I. Mereka adalah; Sr Zaveria, Sr Roberta, Sr Hildegonda, dan Sr Crecentia, kemudian ditambah dengan Sr Telesphora, dan Sr Clotilsdis, sebagai pengurus rumah tangga.
Sebagai Kepala Sekolah waktu itu adalah Sr Robertha. Pada waktu itu sekolah mempunyai 6 kelas terdiri satu Voorklas dan lima kelas SD. Pada bulan Agustus pastor Baker menyerahkan pengelolaan sekolah ini kepad suster. Inilah cikal bakal berdirinya SD Santa Theresia I Pangkalpinang. (Stefan Kelen Pr)