Lingga, BerkatNews.com – Gereja Katolik Santo Paulus Dabo Singkep akhirnya memulai proses revitalisasi setelah 12 tahun menjadi harapan umat. Prosesi peletakan batu pertama, Sabtu (2/11), menjadi langkah awal yang bersejarah bagi gereja yang dibangun sejak tahun 1976 ini. Gereja yang awalnya berselimutkan kayu kini tampak lapuk dimakan usia, sehingga kekhawatiran akan keamanan dan kenyamanan semakin mendesak untuk dilakukan perbaikan.
Revitalisasi gereja ini telah menjadi cita-cita panjang umat Dabo Singkep selama lebih dari satu dekade. Ketua Panitia Revitalisasi, Yohanes Sembiring, menjelaskan bahwa proyek ini diperkirakan memerlukan dana lebih dari 4 miliar rupiah. “Sumber pendanaan sebagian besar berasal dari donasi para donatur, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti Jakarta, Singapura, dan Malaysia,” ujarnya.
Yohanes juga mengucapkan terima kasih yang tulus kepada seluruh donatur yang telah mendukung terlaksananya proyek ini. “Kami sangat bersyukur atas kemurahan hati para donatur yang telah menyisihkan sebagian dari rezekinya untuk mendukung revitalisasi gereja ini,” ungkapnya. Namun, ia memperkirakan bahwa proses pembangunan bisa memakan waktu dua tahun. “Jika ada kendala dalam pendanaan, pembangunan mungkin harus dihentikan sementara, sehingga proyek ini bisa memakan waktu hingga lima tahun,” tambah Yohanes.
Pastor Paroki Ujung Beting, Pastor Yohanes Maria Vianey Labi Deona, yang turut hadir dalam prosesi peletakan batu pertama, menyampaikan rasa syukurnya. “Ini cita-cita umat selama 12 tahun lamanya dan baru bisa terwujud sekarang,” tuturnya dengan haru.
Dengan peletakan batu pertama ini, umat Dabo Singkep merasa optimis bahwa gereja yang telah lama menjadi tempat ibadah mereka akan kembali berdiri kokoh, memberikan kenyamanan dan rasa aman dalam beribadah di masa mendatang.
Editor : Tri
Foto : Yohanes Sembiring
Sumber : Harian Haluan Kepri