Home Participatory ChurchCommunio Di Lembaran Hidupmu, Sebuah Permenungan

Di Lembaran Hidupmu, Sebuah Permenungan

by Alfons Liwun

Oleh: RD. Zakarias Ujan, Pastor Keuskupan Pangkalpinang

RENUNGAN HARIAN:

Selasa, 21 September 2021

Gereja Katolik merayakan Pesta Santo Mateus, Rasul dan Penulis.

Bacaan                 : Efesus, 4:1-7.11-13

Injil                       : Mateus 9:9-13

“Pergilah, jadilah segala bangsa murid-Ku dan baptislah mereka. Ajarilah mereka melakukan  segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”.

Kita sering berprasangka yang rupa-rupa. Kita cenderung menilai sesama tanpa memiliki alasan yang benar dan pasti. Hal ini dialami Matius pada jamannya. Ada julukan yang diberikan kepadanya seperti “seorang pemungut pajak demi penjajah, pengkhianat bangsa, seorang kaki tangan penjajah” dan seorang pendosa. Matius memang beda di mata Yesus. Yesus memilihnya menjadi salah seorang murid dan rasul-Nya. Dan dalam pelayanan berkeliling bersama Yesus, Gurunya, Matius menulis pengajaran-Nya ditambah dengan kesan serta pengalaman pribadinya. Semuanya  dibukukan dalam Injil, Injil Matius.

Umat di Efesus  (4:1-7.11-13) didorong Paulus untuk hidup sesuai panggilan dan pelaksanaan keutamaan dalam hidup bersama dan bersaudara, seperti rendah hati, lemah lembut dan sabar dalam konunio.  Dalam hal ini, Roh Kudus dan Cinta Kasih menjadi karunia terbesar yang diberikan kepada jemaat-Nya  untuk membangun komunio Tubuh Mistik Yesus. Roh Kudus adalah motornya, semeñtara itu Kasih menjadi jiwa  komunio menuju kesempurnaan dalam Kristus.

Gereja memperingati pesta St. Mateus rasul dan penulis Injil. Sebagai rasul, Matius terpilih karena dikehendaki Yesus. St. Mateus mewartakan Injil dan terus menyuarakan kebajikan-kebajikan, seperti: persaudaraan, kerendahan hati, lemah lembut, sabar dan kasih yang sangat dibutuhkan oleh komunitasnya demi membangun komunio Tubuh Mistik Yesus tersebut.

lnjil, Kabar Gembira yang ditawarkan itu, tidak hanya lewat pewartaannya sebagai rasul,  tetapi juga ditulisnya dalam lembaran-lembaran Injilnya. Pepatah latin mengatakan ” Verba volant, Scripta manent” (kata-kata itu terbang hilang, sementara yang tertulis itu akan tetap tinggal).  Sebagai penulis, Mateus Penginjil menuliskan Injil, sebagai kitab Injil yang Pertama dalam susunan Injil sekarang ini, untuk komunitas dan jemaatnya, kemudian diturunkannya sebagai  warisan dan tradisi tertulis yang berharga bagi Gereja.

“Verba docent, exempla trahunt” (kata-kata itu mengajarkan, teladanlah yang membimbing), itulah pesan pendek dari tulisan Injil Mateus. Kita semua, umat beriman hendak belajar pada Santo Mateus, rasul dan penulis Injil. Kata-kata kita pun hendaknya mengajarkan, dan hidup kita pun akan membimbing kita, dengan begitu akan menjadi kesaksian kita yang menghidupkan, mewariskan nilai-nilai pengajaran Yesus.

Dengan cara inilah, kita belajar menjadi rasul, mewartakan Kabar Gembira, Injil kepada sesama dan sekaligus menuliskan-Nya pada lembaran hidup kita sesuai dengan konteks hidup kita dewasa ini.

Pertanyaan untuk kita renungkan ialah Apa yang perlu kita tulis dalam lembaran hidup kita? Kita menulis teks Sabda Yesus (hari ini, bab 9:9-13). Seperti: Yesus mencintai kita, Yesus dekat dan bahkan makan bersama orang berdosa. Yesus datang untuk orang sakit. Kita juga menulis bahwa Yesus memanggil dan memilih kita, dan tentang kerelaan kita mengikuti Yesus. Yesus datang dan berdiam bersama kita.

Semoga perikop Injil Mateus 9:9-13 hari ini kita membacanya, merenungkannya, menghayatinya dan semoga itu menginspirasikan kita untuk memperbaharui motivasi kita mengikuti Yesus. Amin.***

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.