Kabil-BerkatNews.com. Rintik hujan menghiasi pagi hari Minggu, 25 November 2018, akhir tahun liturgi yang dirayakan oleh Gereja Universal sebagai Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Ada yang tidak biasa di gedung Graha Citramas, Kabil, yang tiap hari Minggu digunakan untuk perayaan ekaristi pada pukul 10:30. Pagi ini, sejak pukul 06:00, sudah terlihat panitia mempersiapkan segala sesuatunya. Selama sekitar 8 bulan persiapan untuk menjadi paroki, sejak SK Mgr. Adrianus Sunarko, OFM menetapkan bahwa Stasi St. Yosef, Kabil akan segera diresmikan menjadi paroki, dengan didampingi oleh Reverendus Dominus Yohanes Belang De Orney, atau yang lebih akrab dipanggil Pastor Yance sebagai Pastor Persiapan Paroki.
Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh Mgr. Adrianus Sunarko, OFM sebagai selebran utama dengan didampingi 11 imam konselebran. Paroki yang memiliki 34 KBG ini dipercayakan kegembalaannya pada RD Wilfridus Patrisius Nong Yodi sebagai Pastor Paroki dan RD Yohanes Belang de Orney sebagai Pastor Rekan.
Pastor Yodi, demikian panggilan RD. Wilfridus Patrisius Nong Yodi ini baru selesai studi Theologi Kateketik di Roma. Ini adalah tugas pelayanan pertama sebagai parokus. Selama 8 bulan setibanya di Indonesia, Pastor Yodi melayani di paroki Hati Santa Maria Tak Bernoda – Tanjung Pinang, sampai dikeluarkannya SK oleh Bapa Uskup keuskupan Pangkalpinang, untuk menjadi Gembala di paroki keenam di Batam, yang juga “cucu” dari paroki St. Petrus – Lubuk Baja, yaitu paroki St. Fransiskus Assisi.
Rombongan Bapa Uskup berangkat dari gereja St. Petrus – Lubuk Baja, dikawal oleh 30an Anggota Pemuda Katolik dan dipimpin langsung oleh Ketua Komisariat Daerah Kepulauan Riau, Johanes S.M. Sitohang. Sejak pukul 06.00 pengawalan Pemuda Katolik telah siaga di Gereja St. Petrus. Setelah berdoa di Ruang Adorasi, rombongan mulai menuju lokasi dengan formasi pengawalan jalan raya. Sementara itu dalam perayaan Ekaristi tim keamanan internal dan THS-THM dibackup oleh jajaran Kepolisian dan Banser dari Nahdatul Ulama.
Rombongan disambut meriah dengan tarian Hegong, tarian tradisional dari Flores, Nusa Tenggara Timur. Perayaan Ekaristi diantar dengan hikmat oleh Paduan Suara Saint Jose, yang merupakan kelompok paduan suara stasi St. Yosef, yg diresmikan menjadi paroki St. Fransiskus Assisi ini. Pada homilinya, Mgr. Adrianus bertanya pada umat, tentang apa hubungan perayaan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam dengan motto Beliau, yaitu Laetentur Insulae Multae. Pertanyaan itu dijawab oleh salah satu umat dari paroki St. Damian, yaitu Bapak Yoakim Rahmat Prasojo, bahwa pulau-pulau dan penghuninya akan selalu bersukacita, jika Tuhan merajai kehidupan mereka. Dua hal yang dilakukan oleh Kristus sebagai Raja, yaitu menyampaikan kebenaran dan melakukan kebaikan. Beliau juga mengenalkan salam dan doa yang sering dikatakan oleh St. Fransiskus Assisi yang menjadi pelindung paroki yang diresmikan ini, yaitu “Semoga dirimu selalu diberi damai sejahtera”.
Mgr Adrianus juga berpesan kepada umat di paroki St. Fransiskus Assisi untuk meneladani Santo Pelindungnya itu, yaitu peduli pada orang sakit, termarginal dan yang miskin, membawa damai sejahtera di tengah-tengah masyarakat, serta menjadikan alam semesta sebagai saudaranya.
Setelah dilantik menjadi pastor paroki, Pastor Yodi menyampaikan pada Bapa Uskup dan seluruh umat yang hadir, bahwa Beliau dengan tegas mengatakan akan bertekad mewujudkan Visi, Misi dan spiritualitas keuskupan Pangkalpinang dan Gereja Universal dalam reksa pastoralnya. Paroki baru ini saat ini memiliki 132 total Fasilitator AsIPA yang telah mengikuti pemberdayaan di Paroki induk sebelumnya; St. Damian angkatan I (33 orang), II (35 orang) dan III (64 orang).
Kepada Berkatnews.com, Pastor Yodi menyampaikan bahwa untuk sementara masih melanjutkan apa yang sudah baik berjalan, misa ke KBG-KBG, dan akan ada katekese tentang iman katolik. Prioritas berikutnya adalah mendukung dan mendorong panitia untuk mencari dana untuk pembangunan gereja, di atas lahan yang dihibahkan oleh pemilik Citramas Group, Bapak Kris Taenar Wiluan.
Setelah perayan ekaristi, Bapa Uskup beserta seluruh Pastor dan petugas liturgi diiringi oleh paduan suara dan marching band dari Yos Sudarso berarak ke lokasi peletakan batu pertama di samping gedung Graha Citramas. Dilahan 1,3 ha inilah, gereja dan beberapa fasilitas termasuk rumah uskup, akan dibangun. Setelah pemberkatan lokasi, Mgr. Adrianus bersama Bapak Kris Wiluan, melepaskan burung merpati dengan didampingi oleh tokoh pemerintahan dan masyarakat; Bapak Tagor Napitupulu yang mewakili Gubernur Kepri, Bapak Irjen Pol. Andap Budhi Revianto, Kapolda Kepri, Bapak Haripinto Tanuwidjaja, anggota DPD RI, Bapak Jasarmen Purba, anggota DPD RI, Bapak Richard, calon DPD RI, Bapak Thomas Suprapto, anggota DPRD Provinsi Kepri dan Bapak Ali Wasyim, tokoh masyarakat setempat.
Pada kesempatan ini juga, pemerintah daerah provinsi Kepulauan Riau memberikan sebuah mobil ambulance untuk paroki St. Fransiskus Assisi, sebuah mobil untuk para suster FCH yang berkarya di sekolah Charitas, dan sebuah mobil untuk sekolah Yos Sudarso. Para tokoh berharap, dengan dibangunnya rumah ibadah agama Katolik yang berdampingan dengan masjid Citramas di tempat ini, terbangun sinergitas antar umat beragama, menjadi laboratorium pendidikan umat, membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi umat dan warga sekitar.*
Foto Dok.
Liputan langsung L Evy Puspitosari, Wartawan Komsos Keuskupan Pangkalpinang