Arsip : 5 Maret 2015
“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman”. Kutipan Kitab Suci dari 1 Timotius 4:7 itu menjadi gambaran yang tepat, untuk merefleksikan perjalanan hidup dari Pastor Johannes Wilhelmus Langenhuijsen SS.CC.
Beliau berjuang sebaik mungkin melayani Tuhan, sebagai seorang imam Kongegasi Hati Kudus Yesus dan Maria (SS.CC). Perjuangan beliau berakhir pada hari Selasa tanggal 3 Maret 2015 lalu. Sekitar jam 21.00, beliau wafat, dengan tenang menghadap Tuhan yang selama ini diabdinya.
Pastor Willem—demikian ia dipanggil—lahir 25 Maret 1937 di Schijndel Belanda. Ia bergabung menjadi anggota SS.CC pada tanggal 25 September 1950, dan ditahbiskan menjadi imam 22 Februari 1964. Pada tahun 1965, ia tiba di Indonesia dan menjadi warga negara Indonesia pada 11 Maret 1987.
Selama berkarya, pastor Willem telah bekerja di berbagi bidang karya.
1. Tahun 1966-1970 ia menjadi Pastor di Pangkalpinang
2. Tahun 1970-1984 Pastor Paroki Sungailiat.
3. 1987-1989: Ketua Tim PSE
4. 1984-1997 Ekonom Keuskupan, Pastor Paroki Mentok, dan pada saat yang sama menjadi anggota Dewan Penasihat Uskup.
5. 1989-1992: Bendahara Yayasan Cipta Karya
6. 1997-2012 Ekonom SS.CC sembari bekerja mendampingi buruh migran dan merintis pembangunan rumah singgah (Shelter) di Tiban.
7. 1998-2000: koordinator pendamping pelayanan para pelaut di Riau
8. 1999-2001: Bendahara Bentara Persada
9. 2002-2012: pendamping KKIS (Keluarga Katolik Indonesia di Singapura). Ini merupakan karya terakhirnya sebelum menderita sakit dan mengharuskannya menghayati lebih dalam makna spiritualitas silih melalui kesetiaan dalam penderitaan. Spiritualitas silih memang menjadi ciri khas yang dihayati SS.CC.
Pada tahun 2013 lalu, Pastor Willem merayakan 50 tahun imamat. Dalam pesannya selama perayaan, beliau mengungkapkan bagaimana ia berjuang untuk mengungkapkan cintanya kepada Yesus melalui karya-karya pelayanan yang ia lakukan. “Karya pelayanan sering terasa berat, tetapi semuanya saya lakukan sebaik mungkin, sebagai bentuk nyata persembahan yang terbaik bagi Tuhan,” katanya waktu itu.
Imam yang baik ini kini telah pergi. Ia dimakamkan di kompleks pemakaman Katolik di Banjaran, Bandung, pada tanggal 7 Maret 2015.
Pastor Willem, kami ucapkan selamat jalan. Beristirahatlah dalam damai Tuhan. Kami akan meneruskan karya-karya baik yang telah engkau rintis. Doakanlah kami dari Surga, agar kami setia juga dalam pertandingan iman yang sedang kami jalani dalam hidup ini. (Pst Anto SS.CC)