Desa Air Mesu (23/1) pada sore yang hujan, tidak menyurutkan semangat para undangan untuk hadir di Rumah Retret Puri Sadhana. Rumah retret milik Keuskupan Pangkalpinang itu terletak di Desa Air Mesu. Di kompleks rumah retret milik keuskupan itu diadakan peletakan batu pertama oleh Mgr. Adrianus Sunarko, ofm,uskup Keuskupan Pangkalpinang. Peletakan batu pertama itu, batu dari Gunung Nebo, Israel.
Peletakan batu pertama ini ditujukan untuk pembangunan rumah penginapan yang baru. Rumah dibangun di belakang rumah Puri Sadhana yang lama. Tepatnya di lapangan basket lama yang sekarang dirobohkan.
Dalam khotbah, saat ibadat, Bapa Uskup menegaskan jika “Yang saya alami adalah persaudaraan yang meluas. Penting kan?, ada begitu banyak yang dibangun itu bukan karena keuskupan kaya. Tapi, karena kami mengalami kemurahan hati dari banyak orang.
Lebih lanjut, Mgr. Adrianus menandasakan, Saya sering mengingatkan itu kepada panitia. Pokoknya, jangan sampai karena upaya-upaya kita membangun bangunan itu, kita bertengkar dan jadi bermusuhan satu sama lain. Tapi sebenarnya ya, yang di alami dalam proses-proses membangun macam-macam itu, selain bangunan yang bisa dibangun, makin rajin, satu sama lain. Pengalaman dengan tulus, pengalaman menerima dengan penuh rahmat yang bisa kita dapatkan dalam proses-proses pembangunan. Kalau yang memberi, memberi dengan tulus”, ungkap lagi Uskup, Keuskupan Pangkalpinang.
Hal yang unik dari peletakan batu pertama ini ialah, batunya itu sendiri dibawa dari Gunung Nebo. Saat batu itu dibawa, hadir juga yang mendampingi ialah Romo Laurens Dihe. Ungkap Pak Darwin saat menceritakan.
Mari kita dukung dan doakan proses pembangunan ini, supaya dapat berjalan baik dan berguna bagi sesama. ***
Peliput: Risen-Vincentius