PERAYAAN NATAL menjadi momen yang dinanti umat Kristiani di penghujung tahun. Tidak heran jika orang-orang yang merayakannya selalu menyiapkan momen istimewa ini dengan penuh kemeriahan.
Namun pada Rabu 14 Desember kemarin, pemimpin umat katolik sedunia Paus Fransiskus menyerukan gerakan amal yang konkret kepada umat untuk mengurangi pengeluaran selama perayaan Natal agar dapat menyumbang uang untuk masyarakat yang menderita akibat perang di Ukraina.
“Menyenangkan merayakan Natal dan mengadakan pesta, tapi mari kita turunkan sedikit pengeluaran Natal,” katanya.
“Mari kita buat Natal yang lebih sederhana, dengan hadiah yang lebih sederhana, dan mari kirimkan apa yang kita sisihkan kepada orang-orang Ukraina yang membutuhkan,” kata Paus Fransiskus dalam audiensi umum mingguannya itu.
Paus Fransiskus telah sering berbicara tentang orang-orang Ukraina yang menjadi “martir” sejak invasi Rusia pada 24 Februari lalu.
Vatikan telah menunjukkan aksi nyata dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan selama beberapa bulan terakhir ke Ukraina, termasuk pakaian-pakaian yang diharapkan dapat membantu mengatasi musim dingin.
“Mereka lapar, kedinginan, begitu banyak yang mati karena kekurangan dokter dan perawat,” kata Fransiskus. “Jangan lupakan mereka. Rayakan Natal dalam damai dan bersama Tuhan, tapi dengan Ukraina di hati.”
Sumber Vatikan menyebutkan Paus Fransiskus telah mengirim surat kepada para kepala negara di seluruh dunia, yang meminta mereka memberikan grasi kepada para tahanan yang memenuhi syarat.
Bapa Suci berpendapat melakukan hal itu dapat menunjukkan “keterbukaan terhadap rahmat Tuhan dalam masa yang ditandai dengan ketegangan, ketidakadilan, dan konflik.”