Edisi Hari Jumat Pekan IV Paskah ; Penampakan Bunda Maria di Fatima (1917) Bacaan pertama, Kisah Para Rasul 13: 26-33, Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus; Mazmur 2: 6-7. 8-9. 10-11, Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan; Bacaan Injil Yohanes 14: 1-6, Akulah jalan, kebenaran dan hidup.
Menuju 100 Tahun Keuskupan Dengan Semangat & Cara Hidup Yang Sinodal
RD. Marcel Gabriel *)
Para Sahabat Pembaca BERKAT News yth: Salam Missio et Sinodalitas!
Pada hari-hari ini, terhitung mulai dari tanggal 9 s/d 12 Mei 2022 terlaksana Prasinode untuk Kevikepan Kepulauan Bangka-Belitung dan tanggal 23-25 Mei 2022 untuk Kevikepan Kepulauan Riau. Semua imam, diakon, berikut utusan Lembaga Hidup Bhakti (LHB) dan wakil-wakil Umat dari Paroki-paroki di kedua Kevikepan telah dan akan berkumpul untuk melaksanakan Sidang Prasinode Para Uskup Tahun 2023 di tingkat Kevikepan masing-masing.
Ya, kata “Sinode” dari kata bahasa Yunani “Sin” + “Hodos” memang berarti “berjalan bersama.” Dan “Sinodalitas” atau “hal berjalan bersama” ini tidak hanya mengikutsertakan Gereja dengan Para Klerus, Para Biarawan / Biarawati dan Rekan-rekan Awam sebagai aggotanya, tetapi juga Tuhan Allah kita, yang datang dengan nama “Imanuel” itu ikut terlibat di dalamnya. Bahkan bukan hanya kita yang berada di kalangan internal Gereja saja, tetapi juga seluruh umat manusia dan alam ciptaan Tuhan, masuk dalam “jangkauan” Sinodalitas kita!
Sinodalitas: Bermula dari Allah
Merujuk kepada gelar Imanuel dalam Mateus 1: 23, menjadi jelas bahwa “hal berjalan bersama” atau “Sinodalitas” itu dimulai dari dan oleh Allah. Dan ringkasan atau summary tentang hal itulah oleh Rasul Santo Paulus dalam Bacaan Pertama hari Kamis kemarin.” (Kis. 13: 13-25)
Bahkan keputusan-Nya untuk menjadikan Israel sebagai Umat Pilihan Allah, dilanjutkan dengan keputusan untuk menjadikan Petrus (Mat. 16: 16-19), sebagai Gereja-Nya atau sebagai Israel yang baru, juga dibuat di dalam semangat sinodalitas itu. Ketika memberikan Perintah untuk mewartakan Injil, perintah itu pun dilaksanakan dalam semangat sinodal juga. Murid-murid yang diutus-Nya, diutus secara sinodal, “berdua-dua” (Mat. 28: 16-20; Bdk. Luk. 10: 1).
Sinodalitas: Dihayati dalam Hidup dan Karya Misi Gereja
Bagian Pertama atau Tahap Persiapan, yang memberi dasar untuk Hidup dan Misi Gereja Pilihan atas Israel untuk dijadikan sebagai Umat milik Allah, yang telah disampaikan oleh Paulus dalam wejangannya kepada jemaat yang berkumpul dalam rumah ibadat di Antiokhia di Psidia itu Tahap Persiapan ini, dalam gambaran Paulus berpuncak pada hidup dan karya Yohanes Pembaptis, (Kis.13: 16-25).
Pada hari ini, dalam Bacaan Pertama, Paulus melanjutkan wejangannya dengan Tahap Kedua atau Tahan Penggenapan dengan menghadirkan Yesus Kristus yang hidup dan karya-Nya hingga wafat dan kebangkitan-Nya merupakan dasar untuk Hidup dan Misi Gereja itu. Perjalanan-perjalanan Paulus ke kota-kota di Asia Kecil hingga ke Roma, juga merupakan bagian dari Hidup dan Karya Misi Gereja ini, (Kis. 13: 26-33).
Sinodalitas bermuara ke Rumah Bapa!
Melalui hidup dan karya misi Gereja-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus membuka kesempatan seluas-luasnya bagi semua orang untuk masuk ke dalam Sinodalitas dengan diri-Nya dan dengan Allah, Bapa-Nya. Sinodalitas manusia dengan Allah itu diberi-Nya jaminan hidup dengan Roti dari Surga, yang tak lain adalah diri-Nya sendiri, “Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, (Yoh. 6: 57-58).” Dan kata-Nya lagi, “Aku berkata kepadamu sesungguhnya barangsiapa yang menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku; dan barangsiapa yang menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku, (Yoh.13: 19-20.).”
Selanjutnya, melalui Bacaan Injil hari ini, Yesus menegaskan kepada para murid-Nya, bahwa bagi mereka yang dengan penuh iman telah masuk ke dalam siondalitas dengan diri-Nya dan dengan Bapa-Nya, dan yang telah dengan setia menghidupi sinodalitas itu di dunia ini, mereka itu pada akhirnya akan masuk ke dalam sinodalitas yang kekal, yakni di “Rumah Bapa.”
Karena inilah jaminan yang Dia berikan, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.” (Yoh. 14: 2-3)
Sinodalitas: Menuju Perayaan 100 Tahun Keuskupan Pangkalpinang
Namun sebelum sampai ke Rumah Bapa sebagai tujuan akhir itu, ada satu peristiwa historis yang monumental yang akan kita lalui di Keuskupan Pangkapinang, yakni Perayaan Centenial atau 100 Tahun Keuskupan Pangkalpinang, terhitung sejak dikeluarkannya Konstitusi Apostolik Cum Propagationis Christianae Religionis tanggal 27 Desember 1923 oleh Paus Pius XI yang memberi status Prefectur Apostolik untuk wilayah Gereja Keuskupan Pangkalpinang yang ada sekarang ini!
Kita doakan semoga sinodalitas yang telah dikerjakan Tuhan kita Yesus Kristus itu, juga dapat diwujudkan oleh kita semua, oleh para klerus, para biarawan/biarawati, dan kaum awam, dalam kerja-sama kita dengan semua saja yang ada di dalam wilayah Keuskupan Pangkalpinang, baik di Kevikepan Kepulauan Bangka-Belitung maupun di Kevikepan Kepulauan Riau ini, terutama pada hari-hari menjelang dan selama Tahun Centenial Keuskupan Pangkalpinang pada tahun 2023 nanti. Amin! [RMG].
*). Imam Keuskupan Pangkalpinang, Sekretaris general PIPA Keuskupan