Home KATEKESE Renungan Harian Rabu 16 Maret 2022

Renungan Harian Rabu 16 Maret 2022

by Alfons Liwun

Prapaskah II

Bacaan I: Yeremia18:18-20, Persekongkolan melawan Nabi Yeremia; Mazmur 31: 5-6.14.15-16, Selamatkanlah aku, ya Tuhan, oleh kasih setia-Mu; Injil Matius, 20:17-28, Yesus akan diatuhi hukuman mati.

Warta Keselamatan, Mendapat Perlawanan dari yang tidak suka

RD. Fransiskus Paskalis *)

Sanak keluarga yang terkasih dalam Kristus….

Sejak awal misi perutusan-Nya, Yesus menyadari bahwa resiko yang harus Dia tanggung sebagai Anak Allah, tidak bisa Dia elakan. Misi perutusan-Nya tentang Kerajaan Allah, di satu sisi membawa perubahan dalam diri banyak orang. Sabda dan tindakan Yesus membuat banyak orang meninggalkan perilaku hidup lama mereka, dan menggabungkan diri dengan kelompok Yesus dan Murid-Nya. Bagi mereka, kehadiran Yesus dengan misi Kerajaan Allah adalah sebuah tawaran untuk keselamatan. Sadar akan pentingnya keselamatan kekal ini, membuat mereka menggabungkan diri dengan Yesus. Bagi mereka, Yesus adalah Mesias-Penebus yang dijanjikan oleh Allah.

Keselamatan Allah tak akan kalah (foto:miricifatnews.com)

Di lain pihak, kehadiran Yesus dengan misi-Nya, menjadi ancaman bagi sekelompok orang yang selama ini berada di zona nyaman. Kehadiran Yesus mengganggu status quo mereka. Jabatan yang diemban, bukannya menjadi panggilan untuk membuat bangsanya mengalami kehadiran Tuhan, melainkan hanya untuk mencari keuntungan sendiri dengan kelompoknya. Oleh sebab itu, ketika Yesus datang dengan tugas mulia, tidak ada pilihan lain bagi mereka, selain menggalang massa dan selanjutnya berjuang untuk menyingkirkan Yesus, walau itu dengan cara yang sadis. Dan Yesus yang adalah Tuhan, menyadari resiko ini, tetapi Dia tidak gentar untuk menghadapi semuanya.

Matius Penginjil, menyajikan kepada kita semua bagaimana Yesus yang menyadari hal itu, kemudian menyampaikannya secara terus terang kepada para murid-Nya. Oleh sebab itu, Dia memanggil para murid-Nya, menyertai perjalanan-Nya ke Yerusalem untuk menyongsong sengsara yang akan Dia hadapi.

KBG St. Fransiskus Xaverius, Belajar dari Firman Allah (foto:groupfassliat)

Dengan berani, Yesus memilih untuk menyongsong derita yang telah dirancang oleh imam-imam kepala dan ahli-ahli taurat yang selama ini menjadi kelompok oposisi untuk melawan Yesus. Yesus tidak memilih menghindari salib dan penderitaan, sebab Ia lebih taat kepada kehendak Bapa untuk membawa misi keselamatan kepada seluruh umat manusia. Yesus menyadari bahwa karya keselamatan yang diberikan oleh Bapa harus disempurnakan di Salib.

Meninggalkan salib, bukanlah pilihan Yesus, sebab jika demikian, maka manusia tidak akan mengalami keselamatan. Kendati demikian, penderitaan dan salib tidak berakhir dengan tragis, tetapi Yesus juga telah memaklumkan bahwa Dia akan bangkit pada hari ketiga. Inilah iman kita. Oleh sebab itu, setiap kali kita merayakan Ekaristi, kita merayakan misteri iman ini, Kristus telah wafat, Kristus telah Bangkit dan Kristus akan Kembali. Misteri iman inilah yang memberi hidup kepada Gereja dan mitseri ini juga yang terus menerus diwartakan oleh Gereja. Amin. ***

*). Imam Keuskupan Pangkalpinang, Pastor Kepala Paroki Tanjungpandan Belitung 

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.