Pekan Paskah II; Bacaan pertama, Kisah Para Rasul 4: 32-37, Mereka sehati dan sejiwa; Mazmur 93: 1ab.1c-2.5, Tuhan adalah Raja, Ia berpapakain kemegahaan!; Bacan Injil Yohanes 3: 7-15, Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia.
Kumpulan Orang yang Percaya pada Yesus
Oleh: Alfons Liwun *)
Kisah perjalanan hidup Yesus adalah kisah peziarahan umat beriman yang percaya akan Allah. Umat beriman yang percaya akan Allah melalui kehadiran Yesus, secara sederhana kita bisa kelompok dalam dua kategorial. Kelompok pertama, mereka yang percaya akan Allah disaat-saat Yesus hidup secara fisik. Mereka bersama Yesus kapan saja dan dimana saja. Mereka adalah rasul dan murid-murid yang setia. Dalam kelompok pertama ini, ada juga mereka yang percaya dan ikut serta Yesus atau dijumpai Yesus, karena ingin mencari dan menemukan manfaat bagi dirinya dan keluarganya. Mereka ini, jarang bertahan lama. Ada bagai dan gelombang, gampang lari dan menjauhi Yesus. Tidak hanya itu, bahkan menjadi musuh Yesus dan pengikuti-Nya.
Kelompok kedua adalah mereka yang sisa dari kelompok pertama, yang masih bertahan dan hidup bersama para rasul dan ibu Yesus. Kelompok ini disebut dalam Kisah Para Rasul yang dibacakan hari sebagai kelompok yang setia-sehati, sehati-sejiwa, mereka dijiwai kuasa yang besar dan hidup berlimpah, mereka hidup tidak berkekurangan, saling membantu. Contoh orang Lewi dari Siprus, Yusuf atau Barnabas.
Cara hidup kelompok kedua ini yaitu percaya kepada Allah dalam diri Kristus, Manusia Rohani, yang disebutkan Lukas dalam Kisah Para Rasul, menjadi cara hidup Jemaat Perdana. Suatu cara hidup yang dijiwai oleh kuasa yang besar dari Kristus, menjadi daya tarik bagi orang-orang yang ada disekitar mereka. Cara hidup ini bahkan menjadi kekuatan bagi Gereja untuk berdiri. Kuasa Roh Kudus menjadi jiwa yang menopang para Jemaat Perdana memberikan kesaksian, pewartaan akan Kristus yang bangkit bagi sesama dan dunia ini.
Cara hidup Jemaat Perdana, diwartakan kepada sesama dan dunia, dicontohi Yesus dalam Injil Yohanes. Yesus dikisah Yahanes bahwa Dia didatangi Nikodemus, seorang Farisi, diam-diam simpatisan tentang ajaran Yesus. Melalui dialog Yesus dan Nikodemus, kita boleh belajar pertama-tama, mengenai pemahaman tentang hidup dalam rencana keselamatan Allah. Hidup yang dilahirkan kembali berkat kekuatan Roh Kudus seperti dialami oleh Jemaat Perdana. Hidup menurut kuasa Roh, bukan menurut huruf-huruf dan kata-kata yang tertulis seperti hukum-hukum yang dibuat dan dicetak kaum Farisi.
Dialog Yesus dan Nikodemus, menyadarkan kita bahwa hidup dalam Roh Kudus ialah hidup yang diarahkan dan tertuju kepada Allah. Maka praktek sehari-hari pun seperti yang ditunjukkan oleh Jemaat Perdana yaitu sehati-sejiwa, saling membantu-menolong satu sama lain, solider dan peduli kepada orang-orang yang ada disekitar kita. Dengan cara inilah, kedamaian dan persekutuan satu sama lain, menjadi rencana keselamatan Allah, terlaksana dalam dunia. Hidup seperti didalam Surga, itulah yang menjadi kesaksian Kristus. Karena Dia sendiri sudah turun dari Surga. Tuhan memberkati kita. ***
*). Staf PIPA Keuskupan Pangkalpinang