Bacaan I, 1Yoh 4:7-10, Allah adalah kasih; Mazmur 72:2.3-4ab.7-8, Segala bangsa di bumi, ya Tuhan sujud menyembah kepada-Mu; Bacaan Injil Markus 6:34-44, Dengan mempergandakan roti, Yesus menyatakan dirinya sebagai nabi;
Kasih itu Murah hati
Oleh: Alfons Liwun *)
Caritas, kata Latin dari kata kasih. Kasih itu perasaan. Perasaan yang dimiliki oleh setiap manusia. Perasaan kasih itu muncul jika ada rasa memiliki. Santo Thomas Aquinas (1225-1274), seorang teolog menyebut kasih (caritas) sebagai “persahabatan manusia demi Allah” yang “mempersatukan kita dengan Allah”. Bahkan Thomas Aquinas menegaskan kasih sebagai “yang paling utama dari kebajikan-kebajikan”. Alasannya sederhana, karena kasih merupakan dari Allah sendiri.
Setara dengan makna kasih tadi, dalam bacaan pertama Yohanes menyebut Allah adalah kasih. Karena Allah adalah kasih, maka setiap orang yang lahir ia akan mengasihi dan mengenal Allah. Sebaliknya, jika seseorang tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah. Bahkan lebih jauh dari itu, kalau seseorang tidak mengenal Allah, ia merupakan seorang penipu.
Allah adalah kasih, telah hidup ditengah-tengah kita. Dialah Anak Allah yaitu Yesus Tuhan. Dalam bacaan Injil, Markus menunjukkan bahwa Allah yang adalah kasih, hidup dan berkarya dalam diri Yesus. Nampak bahwa Allah yang mengasihi manusia dalam diri Yesus ialah ketika Ia tergerak hati untuk tidak menyuruh orang banyak pergi dengan kelaparan. Sehingga sangat jelas bahwa apa yang dikehendaki para murid, sangat berbeda dengan apa yang dikehendaki oleh Yesus.
Ketergerakkan hati Yesus akan orang banyak yang mengikuti-Nya sepanjang hari, menyata dalam tindakan konkrit Yesus. Mengambil mengambil lima roti dan dua ikan, menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah mecahkan roti itu dan memberikannya kepada para murid, supaya dibagi kepada orang orang itu. Begitu juga Ia mengambil ikan, dengan tindakkan yang sama.
Tindakkan Yesus menyatakan sebagai kemurahan-hati Allah bagi banyak orang, yang setia mengikuti dan percaya kepada-Nya. Ini tanda bahwa apa yang dilakukan oleh Yesus, dilakukan juga Allah. Ia sungguh manusia dan sungguh Allah, yang hidup dan berkarya ditengah manusia.
Kasih merupakan perasaan setiap manusia. Kasih muncul karena rasa memiliki. Orang-orang yang percaya kepada Allah, akan mengenal Allah. Ia akan mengasih Allah. Jika tidak, maka ia adalah pembohong. Tentu kita yang percaya kepada Allah yang adalah Yesus yang sungguh manusia dan sungguh Allah, memiliki kasih itu.
Kasih ditandai dengan ketergerakkan hati terhadap suatu situasi, yang menuntun kita untuk melakukan tindakkan nyata. Ketergerakan hati akan mendorong pikiran, pikiran akan menentukan gerakkan tangan atau kaki untuk melangkah melakukan suatu perbuatan nyata yang dalam bentuk menolong, membantu, dll. Kasih yang menggerakkan pribadi-pribadi menentukan perbuatan konkrit baik untuk diri sendiri, keluarga, komunitas, dan orang-orang lain yang ada disekitar kita. Kasih akan melahirkan pembebasan jika hati terbuka dan mau melakukan perbuatan nyata. Semoga, kita pun meneladani kasih Yesus yang mengantar banyak orang menjadi orang yang puas akan pencarian hidup imannya. ***
*). Staf PIPA Keuskupan Pangkalpinang