Pekan Biasa XXXII
Keb 1:1-7, Kebijaksanaan adalah roh yang sayang akan manusia. Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia; Mzm. 139: 1-3.4-6.7-8.9-10, Tuntunlah aku di jalan yang kekal, ya Tuhan; Injil Lukas 17:1-6, Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata, “Aku menyesal” engkau harus mengampuni dia.
Taat pada Iman atau Ikut Godaan?
Oleh: Alfons Liwun
Ada dua kata kunci dalam kedua bacaan suci hari ini. Kata iman dan kata godaan. Kata iman dan godaan merupakan hal positip dan negatif, yang juga adalah dorongan yang ada didalam diri manusia.
Godaan itu “jerat atau jebakan” yang mengarah manusia kepada dosa. Iman mengarahkan manusia kepada Yesus Kristus. Keduanya ini dialami oleh manusia juga sebagai kekuatan. Godaan, kekuatan yang menjauhkan diri manusia baik kepada Tuhan Yesus maupun kepada sesama. Iman, kekuatan yang mengarahkan manusia kepada Tuhan Yesus dan yang nyata dalam hidup sesamanya.
Kebijaksanaan mengatakan Roh Kudus memenuhi seluruh dunia. Roh Kudus hidup dalam dunia, dalam hidup manusia setiap hari. Allah menawarkan kebaikan, kebijakan ini untuk mengarah manusia kepada-Nya. Pilihan manusia apa? Mau ikuti Roh Kudus atau mengikut godaan duniawi? Dalam situasi yang menuntun pilihan dari manusia, Roh Kudus tetap bekerja, mengarahkan manusia kepada Allah, karena Allah sendiri tak mau meninggalkan manusia. Manusia, mahkota-Nya, penerus dan pewaris kebaikan dan kebijaksanaan-Nya.
Yesus dalam Injil Lukas hari ini mengedepankan tentang kemurahanhati Allah mengenai kasih pengampunan. “Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata, “Aku menyesal”, engkau harus mengampuni dia.” Kata-kata Yesus ini mau menggarisbawahi, dua kata kunci tadi, taat pada iman atau mengikuti godaan. Taat pada iman, akan membawa manusia memiliki kesatuan dengan Allah, mengikuti godaan, menjauhi manusia dari Allah. Relasi dengan Allah putus, hidup dalam dosa, jika manusia tetap bertegar hati untuk tidak memberikan pengampunan.
Bagi kita, orang kristiani, bagaimana kita menyikapi tawaran Allah yang disampaikan Yesus dalam Injil Lukas tadi. Taat pada iman atau mengikuti godaan? Mengikuti godaan membawa dampak bahwa relasi kita dengan Allah, terputuskan dan hidup dalam dosa. Sementara taat pada iman, hidup kita bersama Allah, dan didalamnya keselamatan menjadi penuh.
Taat pada iman atau mengikuti godaan, kekuatan yang kontradiktif. Dalam sikap yang bertolak belakang ini, kita diuji untuk membuat keputusan yang tepat dan berguna. Supaya kita dapat memiliki kemampuan untuk membuat keputusan itu, baik juga kita mengikuti kata-kata pemazmur “Tuntunlah aku di jalan yang kekal, ya Tuhan”. Semoga Tuhan memberkati kita. Salam komuni, dalam sehat untuk ber-sinodal”. ***