Home KATEKESE Renungan Harian Senin, 7 Februari 2022

Renungan Harian Senin, 7 Februari 2022

by Alfons Liwun

Pekan Biasa V,

Pesta St. Rikardus; Sta. Koleta; St. Gioivanni

Bacaan I, 1Raja-Raja 8:1-7.9-13, Imam-imam membawa tabut perjanjian ke tempat mahakudus, dan datanglah awan memenuhi rumah Tuhan; Mazmur: 132:6-7.8-10, Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu; Bacaan Injil, Markus 6:53-56, Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh.

Mencari dan Menjamah Yesus, mereka pun sembuh

Oleh: Alfons Liwun *)

Kerinduan yang terbesar dalam hidup manusia ialah penemuan diri dalam kehadirat Tuhan. Dalam Tuhan, manusia merasakan kedamaian, kegembiraan, dan ketenangan. Harapan yang dirindukan, didamaikan. Keinginan yang menjadi harapan selama ini, terpenuhi. Kegembiraan yang dinanti-nantikan, terlaksana.

Bacaan-bacaan suci hari ini (7/2), mengisahkan keajaiban Tuhan. Keajaiban Tuhan menunjukkan bahwa Tuhan tak pernah meninggalkan manusia, walaupun manusia sendiri terus menerus jatuh dan bangun dalam belenggu dosa.

Bacaan pertama, penulis kitab pertama raja-raja mengisahkan bahwa Salomo memanggil para penatua dan semua pemimpin datang ke kota Sion, Yerusalem. Kemudian para imam diminta untuk mengangkat Tabut Perjanjian untuk keluar dari perkemahan. Ketika Tabut Perjanjian dibawa keluar dari perkemahan dan diarakan, awan turun dan menutupi Tabut Perjanjian itu. Sehingga para imam yang membawa Tabut Perjanjian itu, tak bisa jalan. Salomo memutuskan bahwa ditempat itulah, akan didirikan Bait Suci untuk meletakan Tabut Perjanjian.

Mukjizat Tuhan terlaksana. Tuhan tidak menginginkan Tabut Perjanjian tidak dibawa kemana-mana. Tuhan mau supaya Tabut Perjanjian-Nya tetap berada ditengah-tengah umat pilihan-Nya. Ini membuktikan bahwa Allah nenek moyang mereka, selalu menyertai dan ada ditengah-tengah mereka. Dan serentak menuntut umat pilihan-Nya untuk tetap berbhakti kepada Allah yang telah menyelamatkan mereka dari perbudakan Mesir.

Ziarah perjalanan iman umat pilihan terus berkelanjutan. Allah yang disembah umat pilihan, kini hadir dalam diri Yesus, putra Maria. Dia hadir dalam tubuh dan darah anak Maria, namun sesungguhnya Dia adalah Putera Allah. Dia-lah “Tabut Perjanjian” yang hidup dan kemana-mana menjumpai semua orang.

Menyentuh Jumbai Jubah-Nya, aku sembuh (foto:wordPress.com)

Penginjil Markus hari ini (7/2) melukiskan bahwa Yesus menyeberang dan berlabuh bersama para murid-Nya di Genesaret. Di Genesaret, Dia sudah ditunggu oleh banyak orang, ada orang sehat dan ada orang-orang sakit. Semua orang menginginkan menjumpai Yesus untuk disembuhkan. Bahkan hanya ingin menjamah jubah-Nya saja.

Kerinduan dan harapan yang dinanti-nantikan selama ini, terpenuhi. Mereka yang datang disembuhkan. Maka kesembuhan perlu dilihat sebagai: pertama, karya Allah untuk menyelamatkan manusia. Kedua, Allah menjawabi kerinduan dan harapan manusia yang selama ini, mungkin telah bertahun-tahun menantikan kesembuhan. Ketiga, Allah menghendaki keutuhan ciptaan dalam dunia, mulai diperbaharui. Dan pembaharuan dimulai dari manusia. Keempat, Allah menjawabi usaha dan perjuangan mereka yang datang menjumpai-Nya. Setiap orang yang datang diberi-Nya hidup. Dan hidup inilah menjadi sarana karya pewartaan bagi dunia.

Bagaiman dengan hidup kita? Kita adalah umat pilihan Tuhan. Kita percaya pada Tuhan. Kepercayaan yang sudah kita pilih ini, tentu akan mendorong dan menguatkan kita untuk datang dan menjumpai Tuhan. Inilah ziarah hidup kita yang terus menerus datang dan menjamah jubah-Nya. Datang dengan penuh iman maka akan kembali dengan penuh kegembiraan dan kedamaian. Karena Tuhan telah melakukan hal ajaib dalam diri kita.

Berjuanglah untuk mencari dan menjumpai Tuhan. Agar kerinduan dan harapan kita senantiasa diperbaharui oleh Dia yang telah diutus Allah bagi kita. Selamat beraktivitas pekan biasa ke-5 ini. Tuhan memberkati kita. Amin! ***

*). Staf PIPA Keuskupan Pangkalpinang

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.