Berkatnews— Pangkalpinang— Kamis pagi (17/8) area parkiran kantor Keuskupan Pangkalpinang terlihat mulai ramai dengan jejeran kendaraan roda dua maupun roda empat. Di lapangan basket, samping porta sancta (gerbang kerahiman) ramai dengan orang-orang berseragam dan terlihat beberapa orang yang berpakaian putih dan berpeci. Tepat pada hari itu, Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-78 tahun.
Itulah alasan, mengapa khalayak ramai ini hadir di keuskupan. Kehadirannya untuk memperingati kemerdekaan RI. Yang hadir merupakan karyawan Keuskupan dan unit-unit karya Keuskupan Pangkalpinang seperti PT. CKL, LPT Persona, Sonora FM, Yayasan Tunas Karya, RS Primaya, Bank Utari, Gramedia, Rumah Retret Puri Sadhana, dan paroki-paroki sekitar Pangkalpinang: Paroki Katedral St. Yosef, dan Paroki St. Bernadeth.
Hadir Mgr. Adrianus Sunarko, OFM., sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, Bapa Uskup menegaskan sebagai warga gereja katolik, tidak boleh dilupakan juga, kita bersyukur bahwa negara Vatikan termasuk salah satu, negara paling awal mengakui kemerdekaan negara Indonesia. Kemudian, untuk partisipasi rakyat Kepulauan Bangka Belitung dalam mempertahankan kemerdekaan RI, pada 6 Juli 1949 ribuan warga berbondong-bondong menghantarkan presiden dan para menteri setelah masa pembuangan di Mentok. Tidak hanya itu, tanggal 4 Juli 1949, rakyat juga menyumbangkan bagi negara yang baru merdeka, langsung kepada Presiden Soekarno untuk membangun ibu kota, 90.170 golden setara dengan 14 milyar pada zaman itu. Dan saat itu, Presiden Soekarno mengatakan jika rakyat Bangka adalah republikan yang sejati. Diakhir sambutan, Mgr. Adrianus mengajak hadirin yang ikut upacara bendera berilah sumbangan untuk Negara Republik Indonesia seperti dulu.
Usai upacara bendera, para peserta membangun kebersamaan melalaui berbagai permainan yang telah disiapkan oleh panitia. Diantaranya, lomba membawa bola, menuangkan air dengan muka ditutup karton satu lobang, memindahkan tepung. Kebersamaan dan keakraban melalui permainan dihadiahi dengan banyak doorprize yang sudah disiapkan, mulai dari yang kecil hingga yang besar. Keseruan bersama seluruh karyawan diakhiri dengan makan siang bersama. ***
Peliput : Risen – Vincentius Gunawan
Editor : Alfons Liwun