Dipanggil untuk melayani umat Allah dengan senang hati
KOBA, BERKATNEWS.COM— Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik (LP3K) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berkolaborasi dengan Seksi Ibadat Ilahi/Liturgi Paroki St Fransiskus Xaverius Koba Bangka Tengah menyelenggarakan kegiatan pembinaan bagi para calon lektor, pemazmur dan dirigen yang diikuti perwakilan seluruh KBG dan wilayah di paroki itu, Minggu (15/9) selepas misa.
Pastor Kepala Paroki St Fransiskus Xaverius Koba RD Aloysius Angus memastikan para calon petugas liturgi yang ikut dalam pelatihan ini nantinya akan dilantik.
“Para petugas ini akan dilantik sehingga ketika tugas KBG kita tidak pusing,” kata Romo Alo.
Mantan Kepala Sekolah Seminari Menengah Mario John Boen Pangkalpinang ini menilai, pelatihan bagi calon lektor, dirigen hingga pemazmur ini sangat penting agar para petugas liturgi paham bagaimana menjadi lektor, pemazmur, dirigen yang baik untuk turut ambil bagian dalam puji-pujian kepada Tuhan
“Ada standar yang tidak boleh dilanggar, ada standar perilaku. Ini penting sekali, selama ini sudah bagus tapi alangkah baik kalau ditingkatkan lagi. Siapa bernyanyi baik berdoa dua kali,” imbuhnya.
Sementara perwakilan tim LP3K Babel Gregorius Heri Eko Prasojo menjelaskan, pelatihan di Paroki Koba ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya LP3K menggelar kegiatan serupa di Paroki Sta Bernadeth Pangkalpinang.
“Ini kali kedua, sebelumnya di Paroki Bernadeth. Mari berproses dan menghidupi bersama apa yang sudah dimulai hari ini. Saya ingin kita semua sadar bahwa kita dipanggil untuk melayani umat Allah dengan senang hati,” ujar Heri.
Lebih lanjut Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Provinsi Babel itu membeberkan secara garis besar peran lektor, pemazmur hingga dirigen/koor.
Sebagai seorang lektor, Heri menyebut ini sebuah tugas khusus. Lektor dilantik untuk membawakan bacaan-bacaan dari Alkitab, kecuali Injil. Dapat juga ia membawakan ujud-ujud doa umat.
Adapun Mazmur Tanggapan memiliki makna liturgis serta pastoral yang penting karena menopang permenungan atas sabda Allah.
“Seorang pemazmur harus kuasai cara melagukan mazmur, punya suara lantang, ucapan yang jelas. Kalau soal ketrampilan bernyanyi bisa dilatih,” tukas dia.
Sementara petugas dirigen atau koor diharap bisa bernyanyi dengan baik karena dia menjadi penopang nyanyian seluruh umat.
Stefanus Hati Lopis