Bacaan I: Kej 3:9-15.20, Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu; Mzm 98:1.2-3ab.3c-4, Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; Bacaan II: Efesus 1:3-6.11-12, Di dalam Kristus Allah telah memilih kita; Bacaan Injil: Luk 1:26-38, Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.
Bunda Maria Dalam Tata Keselamatan Allah
RD. Fransiskus Paskalis, Imam Keuskupan Pangkalpinang *)
Sanak Keluarga yang terkasih….
Dalam semangat Adven kedua, hari ini kita merayakan Hari Raya Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa, sebuah Perayaan Agung yang sangat tua dalam Gereja. Jauh sebelum dinyatakan sebagai ajaran resmi Gereja, iman akan kekudusan Bunda Maria ini sudah ada sejak awal, dalam rencana keselamatan Allah bagi manusia.
Tanggal 8 Desember 1854, dalam Ineffabilis Deus (Tuhan yang Tak Terhingga), Paus Pius IX, secara resmi mengumumkan Dogma tentang Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa Asal. Dogma ini merupakan ajaran resmi Gereja yang harus diimani oleh seluruh umat Katolik. Paus Pius IX, setelah merenungkan misteri keselamatan yang dilangsungkan oleh Allah dalam diri Kristus Putra-Nya, menegaskan demikian:
“Dengan inspirasi Roh Kudus, untuk kemuliaan Allah Tritunggal, untuk penghormatan kepada Bunda Perawan Maria, untuk meninggikan iman Katolik dan kelanjutan agama Katolik, dengan kuasa dari Yesus Kristus Tuhan kita, dan Rasul Petrus dan Paulus, dan dengan kuasa kami sendiri: Kami menyatakan, mengumumkan dan mendefinisikan bahwa doktrin yang mengajarkan bahwa Bunda Maria yang terberkati, seketika pada saat pertama ia terbentuk sebagai janin, oleh rahmat yang istimewa dan satu-satunya yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Besar, oleh karena jasa-jasa Kristus Penyelamat manusia, dibebaskan dari semua noda dosa asal, adalah doktrin yang dinyatakan oleh Tuhan dan karenanya harus diimani dengan teguh dan terus-menerus oleh semua umat beriman”.
Selanjutnya, Katekismus Gereja Katolik No. 492, menegaskan kembali refleksi tentang Bunda Maria dengan mengatakan: “Bahwa Maria `sejak saat pertama ia dikandung, dikarunia cahaya kekudusan yang istimewa’, hanya terjadi berkat jasa Kristus: `Karena pahala Puteranya, ia ditebus secara lebih unggul’” Pada pokoknya, karena Maria dipilih untuk berbagi secara intim dalam kehidupan Yesus sejak saat ia dikandung, Ia sungguh adalah Juruselamatnya sejak saat perkandungannya.
Untuk semakin menegaskan iman kita dalam menghormati Bunda Maria, saya kutip sebuah homili santo Yohanes Paulus II, sosok yang sangat berdevosi kepada Bunda Maria. Pada Perayaan Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa (1982), Paus Yohanes Paulus II menulis, “Terpujilah Allah Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang memenuhi engkau, ya Perawan dari Nazaret, dengan segala rahmat rohani dalam Kristus. Dalam Dia, engkau dikandung tanpa noda dosa! Telah dipilih sejak semula untuk menjadi Bunda-Nya, engkau ditebus dalam Dia dan melalui Dia lebih dari segala manusia lainnya! Dilindungi dari warisan Dosa Asal, engkau dikandung dan datang ke dalam dunia dalam keadaan rahmat. Penuh rahmat! Kami mengagungkan misteri iman yang kami rayakan pada hari ini. Pada hari ini, bersama dengan segenap Gereja, kami memuliakan Penebusan yang dilaksanakan atasmu. Partisipasi yang teramat luar biasa dalam Penebusan dunia dan manusia, diperuntukkan hanya bagimu, semata-mata hanya bagimu. Salam O Maria, Alma Redemptoris Mater, Bunda Penebus yang terkasih.”
Selamat merayakan Hari Raya Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa….
*). Pastor Paroki, Paroki Regina Pacis Tanjungpandan-Belitung