Home KATEKESE Renungan Harian Jumat 14 Januari 2022

Renungan Harian Jumat 14 Januari 2022

by Alfons Liwun

Bacaan: 1 Samuel 8: 4-7. 10-22a, Kalian akan berteriak karena rajamu, tetapi Tuhan tidak akan menjawab kalian; Mazmur 89 : 16-19, Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya; Markus 2 : 1-12, Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa mengampuni dosa.

Ketika Kita Datang Ke Hadirat Allah

RD. Marcel Gabriel *)

Para Pembaca BERKAT News yang terkasih: Selamat datang ke dalam Hari Jumat Pekan I Tahun C/II. Firman Tuhan yang menjadi pedoman untuk Ziarah Hidup kita sepanjang hari ini, menghadirkan orang-orang yang datang ke hadapan Tuhan. Ada yang datang dengan permohonan, yakni para tua-tua dalam Bacaan Pertama dan orang-orang sakit dari kota Kapernaum dalam Bacaan Injil.

Di antara kedua Bacaan ini, ada orang yang datang ke hadapan Tuhan dengan ucapan syukur, yakni Pemazmur. Melalui para tetua bangsa Israel, Pemazmur serta orang-orang dari kota Kapernaum itu, Firman Tuhan menyediakan pelajaran-pelajaran berikut ini untuk kita!

Para tetua bangsa Israel

Tetua bangsa Israel, setelah berkali-kali mengalami berbagai kekalahan melawan bangsa-bangsa di sekitarnya, datang ke hadapan Tuhan dan menghadap nabi-Nya yakni Samuel. Mereka mendesak Samuel untuk memberikan mereka seorang raja untuk memerintah mereka, sehingga mereka menjadi sama dengan segala bangsa lain, (1Sam. 8: 5). Permintaan ini, langsung menggusarkan hati Tuhan, karena sebagai Umat Pilihan Allah, maka Tuhan Allahlah raja mereka (1Sam. 8: 7bc).

Dengan meminta kepada Tuhan untuk memberikan mereka seorang raja, para tua-tua itu menolak mengakui Allah sebagai raja mereka, dan karena itu juga menolak identitas mereka sebagai Umat Pilihan Allah. Demikian ketika lepas dari hubungan dengan Allah dan dari jatidiri mereka, para tua-tua itu menjadikan bangsa Israel sama dengan bangsa-bangsa lain, karena sama-sama memiliki institusi kerajaan. Dengan meminta seorang raja, para tetua bangsa Israel menjauhkan bangsa itu dari Tuhan Allah, yang sesungguhnya adalah raja mereka!

Yesus menyembuhkan orang sakit di Kapernaum (foto:alkitab.sabda.org)

Orang-orang Kapernaum

Sekalipun Israel meninggalkan Tuhan Allah, Raja mereka, namun Tuhan Allah tidak menjauhkan diri-Nya dari bangsa pilihan-Nya itu. Dia mengutus Putera-Nya sendiri, untuk mendatangi bangsa itu, dengan kuasa untuk membebaskan dan menyelamatkan mereka dari berbagai hal yang membelenggu mereka seperti sakit-penyakit baik fisik maupun rohani (Mrk. 2: 8-11).

Berbeda dari para tetua bangsa Israel yang membawa bangsa itu menjauh dari Tuhan Allah, Raja mereka, orang-orang dari kota Kapernaum dan sekitarnya datang kepada Yesus, dan karena mengandalkan kuasa Yesus, maka mereka mendapatkan pertolongan dari pada-Nya.

Pemazmur

Pemazmur adalah orang yang datang ke hadapan Tuhan dengan ucapan syukur. Ucapan syukur itu didasarkan dari hubungan dengan Allah, yakni bahwa siapapun yang telah memeteraikan nama-Nya ke atas bangsa itu, dan yang telah memberikan keadilan kepada umat-Nya.

Mazmur ini ditulis untuk menggambarkan pemerintahan raja Daud, sesuai dengan janji Tuhan dalam 2Samuel 7: 8-16. Namun Kerajaan Daud pada akhirnya runtuh juga. Karena itu, Mazmur ini dimaknai secara profetis untuk menggambarkan Kerajaan Kristus yang akan datang!

Sikap yang benar terhadap inisiatif keselamatan dari Allah

Demikian ketika Kristus memerintah sebagai raja, Kerajaan-Nya digambarkan sebagai Kerajaan yang bertumpu pada hukum dan keadilan, pada cinta kasih dan kesetiaan (Mzm. 89: 15-16). Kisah penyembuhan orang lumpuh dalam Injil kita hari ini, menunjukkan bahwa nilai-nilai dasar Kerajaan Allah dan pemerintahan Allah sebagai Raja atas umat-Nya sungguh-sungguh telah terlaksana dan akan terus terlaksana bagi hati yang terbuka untuk menerima kasih dan kesetiaan serta hukum dan keadilan Allah ini.

Maka sikap yang tepat terhadap inisiatif keselamatan yang tersedia di dalam Tuhan kita Yesus Kristus, adalah merapat kepada Kristus seperti yang dilakukan orang-orang dari kota Kapernaum itu.

Sementara sikap yang harus lepas dari kehidupan kita adalah sikap seperti yang ditunjukkan oleh para tetua bangsa Israel terhadap Samuel itu. Kiranya kita tidak menolak Allah dan tawaran keselamatan-Nya, tetapi membuka hati untuk menerima tawaran-Nya itu agar kita pun dapat disembuhkan dan diselamatkan. Amin! ***

*). Imam Keuskupan Pangkalpinang, Sekretaris General PIPA Keuskupan Pangkalpinang

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.