Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal
Bacaan 1, 1Yoh. 2: 18-21, Kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus dan dianugerahi pengetahuan;
Mazmur, 96: 1-2.11-12.13, Biarlah langit bersukacita dan bimu bersorak-sorai; Bacaan Injil Yoh. 1: 1-18, Firman telah menjadi manusia.
Firman Allah Menjadi Manusia
Oleh: Alfons Liwun *)
Bacaan pertama Yohanes menegaskan hal pokok bagi iman kita. Hal pokok itu disebutnya kebenaran iman. Kebenaran iman didasarkan pada pengetahuan. Menegaskan bahwa kita yang telah diurapi oleh Yang Kudus memiliki pengetahuan. Dan pengetahuan itu menuntun kepada kebenaran termasuk pada kebenaran iman. Kebenaran iman itu ialah bahwa kita percaya kepada Yang Kudus.
Kemudian dalam bacaan Injil Yohanes, menegaskan bahwa Yang Kudus itu adalah Firman. Firman itu adalah Allah. Maka secara sederhana, Yang Kudus, Firman adalah Allah. Inilah pokok kebenaran iman kita yaitu Yang Kudus, Firman adalah Allah.
Firman itu adalah Allah. Allah pada hakekatnya memiliki Firman. Allah berfirman segala sesuatu menjadi ada. Inilah kebenaran iman kita, bahwa Allah mempunyai kekuatan. Kekuatan Allah ini pun merupakan kekuatan yang hidup dan menghidupkan. Kekuatan yang hidup dan menghidupkan ini telah lama diwartakan oleh para nabi dalam Perjanjian Lama hingga pada sosok pribadi nabi pembuka Perjanjian Baru, namanya Yohanes Pembaptis.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia. Tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Semuanya berasal dari Dia, Yang Kudus, Firman, Allah itu sendiri. Dia, Allah yang Ilahi itu, hadir nyata dalam diri manusia. Firman menjadi nyata dalam diri Yesus, putera Maria dan Yusuf. Keilahian-Nya Allah, kemanusiaan-Nya dalam tubuh, raga Yesus. Sehingga kebenaran iman Kristiani mengakui Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia. Keilahiaan Yesus adalah Allah dan kemanusiaan Yesus lahir dari seorang perawan dari Nasaret, Maria.
Bagaimana bagi kita? Pengetahuan yang kita miliki karena pengurapan, baptisan, kita mengakui Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia. Pengakuan iman inilah sepanjang masa selalu dan senantiasa diakui dan dihidupkan.
Namun, harus diakui bahwa ada banyak tantangan masa kini yang menggugat kebenaran iman kita. Menggugat kebenaran iman kita, karena harus diakui bahwa pengetahuan kebenaran iman karena pengurapan tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Kekhususan ini harus kita terima sebagai sesuatu benar karena iman kepada Allah.
Seperti dalam bacaan pertama, Yohanes menyebut muncul antikristus diantara kita, jika antikristus itu berasal dari kita, tidak mungkin ada. Tetapi karena dari yang lain, maka kebenaran iman yang kita miliki itu menjadi kekuatan. Karena Yang Kudus, Firman, Allah itu sendiri ada dan menyertai kita hingga akhir zaman. Amin. Tuhan memberkati kita. ***
*) Staf PIPA Keuskupan Pangkalpinang