Bacaan pertama 1Raja-raja 17: 7-16, Tempat tepungnya tak pernah kosong, sesuai dengan sabda Tuhan yang diucapkan Nabi Elia; Mazmur 4: 2-5.7-8, Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya Tuhan; Bacaan Injil Matiuus 5: 13-16, Kalian ini cahaya dunia.”
Keselamatan Tuhan atas manusia, karena taat pada Perintah Tuhan
Oleh: Alfons Liwun *)
Sarfat di Sidon, sedang mengalami kekeringan. Kekeringan karena hujan tak turun di negeri ini. Kitab Raja-raja yang dibacaan hari ini, tidak menuturkan sebab hujan tidak turun-turun. Entah karena akibat pemanasan global atau karena memang, bukan musim hujan.
Yang menjadi pokok kisah di Sarfat ialah situasi tak membawa keamanan hidup bagi Sarfat dan keluarga seorang janda. Situasi ini menggerakan hati Tuhan untuk mengutus Elia ke Sarfat. Keluarga seorang janda ini disiapkan Tuhan untuk kehadiran Elia disana.
Dan nyatanya, terjadi. Keluarga seorang janda mengikuti apa yang diperintahkan Allah melalui Elia. Dan si janda mentaati dan menjalankan perintah itu. Taat perintah dan melakukannya, kekurangan si janda, terpenuhi dan selamat dari kelaparan hidup.
Kisah tentang Kotbah Yesus di Bukit menjadi hal yang pokok kita dengar dalam Injil Matius hari ini. Yesus berkotbah tentang panggilan hidup baik bagi para rasul-Nya maupun pendengar yang hadir saat itu. Panggilan hidup itu, ditekankan Yesus supaya hidup menjadi garam dan terang bagi sesamanya.
Yesus menandaskan panggilan hidup harus “menjadi garam”. Kegunaan menjadi garam itulah yang dikehendaki Yesus. Kegunaan garam: membuat enak, mengawetkan, menyembuhkan dan menolak bala. Sifat garam mudah melarut dan asin. Kegunaan dan sifat garam inilah yang harus ada didalam diri para rasul dan murid Yesus, sehingga tidak mudah diinjak dan dibuang orang.
Sementara “menjadi cahaya dunia”, berarti bahwa para rasul dan murid Yesus harus memiliki kesanggupan untuk menghalau kegelapan dan menjadi terang.
Panggilan hidup menjadi garam dan terang dunia, pun bagi kita yang sedang menjadi orang-orang pengikut dan percaya kepada Yesus. Membuat enak, mengawetkan, menyembuhkan, menolak bala, menghalau kegelapan dan menjadi terang, tetap berdayaguna jika kita tetap percaya pada Kristus. ***