Tanjungpandan, Berkatnews.com– Pastor Paroki Regina Pacis Tanjungpandan, Belitung RD Fransiskus Paskalis Maing menyampaikan terima kasih kepada Keuskupan Pangkalpinang melalui Yayasan Tunas Karya (YTK) yang konsen dengan pendidikan katolik di Pulau Belitung lewat perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana (sarpras) selama ini.
Peningkatan sarana dan prasarana ini dimulai dari pembangunan TK dilanjutkan SMP di Tanjung Pandan dan terbaru pembangunan gedung baru TK Regina Pacis II Manggar di Belitung Timur.
Meski dari segi sarpras sudah memadai, namun upaya konkret dari para pendidik dan seluruh komponen sekolah amat penting dalam membuat sekolah dibanjiri para peserta didik.
Romo Frengki, sapaan akrab RD Fransiskus Paskalis Maing, mengingatkan agar tetap bisa bersaing, sekolah katolik harus tampil beda dengan sekolah-sekolah lain.
Menurut Romo Frengki, tampil beda dalam artian ada nilai lebih dibandingkan sekolah negeri dan sekolah swasta lain sehingga bisa bersaing dan diminati.
Selain tentu prestasi di bidang akademik dan non akademik, hal lain yang tak kalah penting yakni melakukan strategi ‘jemput bola’.
“Saya harap para pendidik dan seluruh komponen berani keluar melakukan jemput bola. Betul bahwa sekolah Regina ini besar tapi waktu itu ketika belum ada pilihan sekolah lain. Sekarang situasi sudah beda. Maka jika saat ini kita masih terlena dengan dulu, tidak memperbaiki sistem dan meningkatkan pelayanan, jangan salah kalau orang akhirnya meninggalkan sekolah kita lalu pindah karena sudah banyak pilihan sekolah,” ujar Romo Frengki kepada Berkatnews.
Romo Frengki bilang selama ini pihak paroki turut berupaya mempromosikan sekolah katolik di Belitung salah satunya lewat pendalaman modul.
“Kita minta para guru terlibat dalam animasi modul lalu kemudian turun ke masyarakat utamanya KBG-KBG untuk berbicara tentang pendidikan katolik.
Setelah itu kita akan lakukan evaluasi hasilnya,” tukas Romo Frengki.
Romo Frengki lantas menyampaikan salah satu budaya masyarakat Belitung yang kental relasi kekeluargaan termasuk dalam urusan pendidikan anak.
“Mereka punya relasi kekeluargaan yang kuat maka kalau putus satu lainnya juga akan putus, begitu juga sebaliknya. Maka ada orang tua katolik yang anaknya sekolah di Regina tapi dia punya keluarga non katolik yang anaknya juga sekolah di Regina. Sehingga kalau ada kesan kurang baik tentang sekolah katolik, satu yang putus sekolah otomatis lainnya juga akan ikut maka diusahakan supaya relasi yang baik itu dijaga,” katanya mengingatkan.
Romo Frengki berharap ke depan sekolah-sekolah katolik di Belitung semakin berkembang baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
“Apalagi dengan adanya pembangunan gedung baru TK Regina Pacis II di Manggar, mudah-mudahan ke depan menjadi daya tarik juga bagi para orang tua,” pungkas dia. [SHL]