Home BERITA Selain Meriah dan Banyak Kegiatan, di Pekan Komsos Nasional XI Medan pun Ada Romo Eko yang Sedang Viral

Selain Meriah dan Banyak Kegiatan, di Pekan Komsos Nasional XI Medan pun Ada Romo Eko yang Sedang Viral

by Stefan Kelen

Medan, BerkatNews.com—Pekan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) XI tahun 2024 berpusat di Keuskupan Agung Medan. Terbilang, PKSN kali ini berlangsung meriah dan berlangsung selama sepekan, dari 6 hingga 11 Juni 2024. Catholic Center Medan, Sumatera Utara menjadi pusat berbagai kegiatan seperti seminar Tarekat Hidup Bakti, pelatihan bagi para pewarta radio dan pelaku komsos.

Juga di tempat ini berlangsung rekoleksi pasangan suami istri. Kegiatan rekoleksi ini begitu menarik, karena mendatangkan narasumbernya, Romo yang sedang viral di youtube. Semua tentu mengenalnya. Sosok tersebut adalah, Romo Eko Wahyu OSC.

Selebinyanya ada acara  seminar untuk para guru, refleksi para ketua komsos seusai live in dan berbagai kegiatan lain seperti pameran dan lomba mewarnai gambar untuk anak-anak.

Di luar Catholic Center Medan, PKSN XI diselenggarakan di lapangan Utama Universitas Katolik Santo Thomas, Medan saat ekaristi pembukaan dan seminar tentang pesan paus, pada Kamis, (6/6/2024). Demikian juga kegiatan live in yang diselenggarakan menyebar di tujuh komunitas pendampingan SLB A, B, dan C serta Rehabilitas Narkoba. Juga ada pelatihan katekese digital di Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Santo Bonaventura Keuskupan Agung Medan di Delitua yang berlangsung selama satu setengah hari.

Ketua Panitia Romo Marihot Simanjuntak menyebutkan, kegiatan ini melibatkan ribuan peserta. “Dari kampus saja sudah ada tiga, yakni para mahasiswa Univeristas Katolik Santo Thomas, Stikes Santa Elisabeth, dan STP Santo Bonaventura KAM. Yang lain-lain ada para pasutri, biarawan-biarawati, para guru, pelaku komsos, anak-anak dan para sahabat disabilitas,”ujar Ketua Komsos Keuskupan Agung Medan ini.

Selain para tamu domestik, hadir juga para utusan dari seluruh keuskupan di Indonesia yakni para Ketua Komsos Keuskupan didampingi tim dan para anggota Badan Pengurus Komsos KWI. Marihot menyebutkan, pihaknya berupaya agar perayaan ini menjadi sebuah aktivitas yang bisa dirasakan oleh sebagian besar warga Keuskupan Agung Medan dan para tamu peserta PKSN.

Ketua Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia (Komsos KWI) Monsinyur Kornelius Sipayung OFMCap menyebutkan PKSN begitu penting sehingga secara nasional dalam lingkup Konferensi Waligereja Indonesia diselenggarakan dengan durasi yang panjang.

“Dalam perayaan ini kita hendak mengenalkan dan menyosialisasikan pesan Bapa Paus Fransiskus yang setiap tahun disampaikan kepada semua umat beriman. Tahun ini tema yang hendak kita renungkan, perbincangan, diskusikan adalah Kecerdasan Hati dan Kebijaksanaan Hati, Menuju Komunikasi yang Sungguh Manusiawi. Semoga pesan ini tidak hanya tinggal dalam diskusi, tetapi juga kita hidupi,”ujar Uskup Agung Medan ini.

Kunjungan Budaya

Usai mengikuti beragam kegiatan, di hari keempat hingga terakhir pada 11 Juni, para tamu dari berbagai keuskupan diajak berkeliling melihat beragam karya dan tempat ziarah rohani yang ada di Keuskupan Agung Medan.

“Sabtu, 8 Juni kita mulai dulu dengan mengunjungi Katedral Medan, lalu Gereja Maria Annai Velangkani, gereja dengan bangunan berornamen khas campuran Hindu dan Islam, di Kecamatan Medan Tuntungan. Malamnya kita mengadakan Malam Budaya yang menyajikan berbagai pementasan yang akan menghibur para tamu undangan. Baru besoknya mulai perjalanan panjang,”ujar Romo Marihot.

Minggu, 9 Juni, selepas misa penutupan dan ramah tamah di Gereja Antonius Padua, Paroki Hayam Wuruk, perjalanan panjang dimulai. Para peserta langsung menuju Seminari Tinggi Pematang Siantar, dilanjutkan ke Parapat.

Esoknya, pada Senin 10 Juni, dari Parapat peserta menuju Pulau Samosir. Di pulau ini, ada cagar budaya dari Kerajaan Siallagan dengan deretan rumah budaya dan ornamen tradisional lainnya. Peserta merasakan menjadi orang Batak sejenak. Setelah mendapat banyak pengetahuan tentang budaya Batak, barulah pergi menuju Pangururan.

Usai merayakan ekaristi dan makan siang di Gereja Santo Mikael Pangururan Kabupaten Samosir, perjalanan berlanjut menuju Bukit Sibea-bea, melihat Patung Yesus tertinggi di dunia. Orang menyebut Patung Yesus Sibea-bea yang tingginya 61meter. Puas di tempat ini, peserta kembali ke Parapat untuk istirahat semalam dan esoknya pulang sambil singgah di Paroki Gembala Baik Lubuk Pakam.

PKSN menjadi momen penting bagi seluruh pegiat komsos untuk selalu kembali pada budaya lokal. Ini yang menjadi ciri khas kegiatan ini dari tahun ke tahun selain seminar, pelatihan, dan lomba-lomba, kata Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia (Komsos KWI) Romo Steven Lalu.

Tahun depan, PKSN bakal diselenggarakan di Keuskupan Malang, selanjutnya Samarinda, lanjut ke Papua.”Kita belum tahu Papua bagian mana,”ujar Steven.

@Abdi Susanto / Anggota Badan Pengurus Komsos KWI

 

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.