Home KategorialKevikepanKevikepan KepriHati St. Maria Tak Bernoda (Tg. Pinang) Jurnal Sabda Akhir Pekan Sabtu, 27 November 2021

Jurnal Sabda Akhir Pekan Sabtu, 27 November 2021

by Alfons Liwun

Bacaan 1, Daniel, 7:15-27, Pemerintahan, kekuasaan dan keagungan akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Allah yang mahatinggi; Mzm. diambil dari  3: 82-87, Pujilah Tuhan, hai anak-anak manusia; Bacaan Injil Lukas 21: 34-36, Berjaga-jagalah, agar kalian terluput dari malapetaka yang akan terjadi.

 Carpe Diem

RD. Lucius Poya H., Imam Keuskupan Pangkalpinang

Orang Latin punya istilah Carpe Diem: gunakanlah waktu. Istilah ini dikumandangkan sebagai alarm sekaligus sebagai mercusuar kehidupan, untuk mengingatkan manusia sebagai homo viator-insan peziarah, bahwa betapa bernilainya waktu saat ini dan di sini. Carpe diem sebagai alarm karena istilah itu bagai lonceng kehidupan yang perlu didengar oleh siapa saja bahwa hidup manusia terbatas. Ada titik awal dan ada garis finish. Carpe diem sebagai mercusuar karena ia memberi peringatan bahwa walau hidup manusia terbatas namun manusia menjalaninya bagai di malam gelap;  tak tahu kapan berada di ujung batas. Dan oleh karena itu, gunakanlah hari hidup sebaik mungkin, agar tapal batas itu digapai dalam kebahagiaan.

KBG St. Yosef Paroki Sungailiat Mendengarkan Firman Yesus (foto:groupfasilitatorsliat)

Dengan demikian, carpe diem sejatinya menyerukan suara Tuhan hari ini, “jagalah dirimu; jangan mengisi ziarah dengan pesta pora kemabukan dan kepentingan-kepentingan duniawi yang tak bermakna. Sebaliknya, hidupilah diri dengan Sumber Hidup, sebab untuk itulah Dia sang Raja rela memberikan Tubuh dan mencurahkan darah, sebagaimana dikumandangkan pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Maknailah ziarah hidup dengan  berjaga dan berdoa; mencari kekayaan sejati di hadapan Allah seperti si janda miskin, yang dipuji Yesus hari Senin.

Penting memaknai hidup dalam Tuhan, karena ziarah kristiani selalu dihadapkan pada berbagai cobaan dan godaan, yang bisa membuat seseorang terombang ambing oleh arus dan gelombang zaman, sehingga membuatnya tak setia pada iman dalam situasi – situasi sulit, sebagaimana dilansir pada hari Selasa dan Rabu. Sebab sebagaimana Yesus sang Raja yang menderita dan wafat, karena setia kepada Bapa, seorang Kristiani sejatinya harus memiliki spiritualitas yang demikian. Dalam situasi sulit, ia tetap mengangkat muka melihat Sang Penyelamat, sebagaimana dilansir hari Kamis.

Yesus mengajarkan Para Murid-Nya, Akhir Zaman (foto:sesawi.net)

Ya! Hari ini kita tidak hanya berada di akhir pekan ziarah, melainkan berada di tapal batas tahun ziarah. Ada dentang lonceng pemberi alarm: Jagalah dirimu. Ada mercuar peringatan: jangan mengisi kehidupan sekedar pesta pora, kemabukan dan kepentingan dunia.

Oleh karena itu carpe diem; gunakanlah waktu. Angkatlah mata dan selalu melihat arah ziarah, karena Kerajaan Allah sudah dekat, sebagaimana dikumandangkan Yesus kemarin.

Selamat jalan tahun liturgi B. Selamat memasuki tahun ziarah yang baru. Situasi apapun yang dihadapi, pengalaman apapun yang dirasakan, spirit pemazmur hari ini hendaknya selalu menggelorakan siapa: ”Pujilah Tuhan; pujilah dan luhurkan Dia selama-lamanya.”. Tuhan memberkati kita. Amin. ***

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.