Pangkalpinang, BERKATPAPIN—Sebuah perubahan dalam dimensi apapun yang melupakan sejarah awalnya, adalah seperti membangun rumah di atas pasir. Begitulah asumsi sederhana para pencinta sejarah. Barangkali kesadaran tentang asumsi sederhana itu juga ada di benak Gereja Keuskupan Pangkalpinang.
Pasalnya, pada hari Minggu, 12 September 2021, Uskup Keuskupan Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM memberkati dan meresmikan patung Paulus Tjen On Ngie sebagai ‘Rasul Awam’ dan perintis Gereja Katolik Keuskupan Pangkalpinang.
Patung ini berlokasi di bagian depan Keuskupan Pangkalpinang. Sehingga setiap pengunjung yang masuk ke halaman keuskupan dapat melihat langsung patung Paulus Tjen On Ngie, sosok awam yang merintis Gereja Katolik di Pulau Bangka itu.
Patung ini didedikasikan oleh Uskup Keuskupan Pangkalpinang untuk memperingati 150 tahun wafatnya Paulus Tjen On Ngie
Cerita Almahrum Romo Hendra tentang Paulus Tjen On Ngie
Almarhum Romo F.X. Hendrawinata sering kali menceritakan tokoh penting yang telah merintis Gereja Katolik di Keuskupan Pangkalpinang, yaitu Paulus Tjen On Ngie.
Tjen On Ngie yang lahir di Tiongkok pada tahun 1795 ini merupakan seorang tabib. Tabib yang satu ini, berkeliling di Pulau Bangka untuk mengobati orang sakit. Tidak hanya mengobati. Sosok ini sekaligus mewartakan Yesus Kristus kepada mereka.
Tjen On Ngie banyak membantu orang yang menderita. Ia juga mengurus rumah yatim piatu, dan jompo. Selebihnya, ia juga sering mengunjungi dan meneguhkan iman umat yang terpencar di seluruh Pulau Bangka. Dan menariknya lagi, ia berperan besar mempersiapkan mereka sebagai katekumen untuk dibaptis.
Berkat semangatnya untuk merasul, ia diangkat sebagai katekis oleh Pastor J.J. Langenhoof agar tetap memimpin dan membimbing umat Katolik di Pulau Bangka.
Sampai usia renta, Paulus Tjen On Ngie tetap setia dalam menjalankan tugas kerasulannya. Umat sangat mencintainya hingga ia tutup usia pada 14 September 1871.
Mengapa Ada Patung Tjen On Ngie?
Uskup Keuskupan Pangkalpinang menyadari akan pentingnya peristiwa tersebut dan mencetuskan pembuatan patung Paulus Tjen On Ngie sebagai ‘Rasul Awam’ serta perintis Gereja Katolik di Keuskupan Pangkalpinang.
Pembuatan patung ini bertujuan agar sejarah dan jasanya bagi Keuskupan Pangkalpinang dapat lebih dikenal banyak orang, serta umat dapat mencontohi semangat Paulus Tjen On Ngie dalam merasul.
Mgr Adrianus : Identitas Keuskupan Pangkalpinang melekat pada Paulus Tjen On Ngie
Mgr. Adrianus menjelaskan bahwa terdapat 3 identitas Keuskupan Pangkalpinang yang melekat pada Paulus Tjen On Ngie.
Bintang pertama adalah berpusat pada Kristus. Tjen On Ngie menerima pembaptisan di Penang dengan nama baptis Paulus. Ia bersatu dengan Kristus berkat Sakramen Baptis dan mulai mewartakan Kerajaan Allah di Pulau Bangka.
Bintang kedua adalah membangun komunio. Dalam aspek ini, Paulus mengambil bagian untuk hidup bersama orang yang menderita. Sedikit demi sedikit, ia juga mengajak beberapa orang berkumpul untuk menguatkan iman mereka.
Bintang ketiga adalah melaksanakan misi. Ia membangun keteguhan iman umat di Pulau Bangka. Ia juga memperkenalkan Kristus kepada orang-orang yang belum mengenalnya. Semangat merasul ini terlihat dari usahanya untuk menegakkan Kerajaan Allah, seperti menolong orang sakit dan menderita, hidup sederhana, mengampuni orang yang berdosa, serta mempersiapkan para katekumen untuk dibaptis.
Ketiga bintang yang ada dalam semangat Paulus Tjen On Ngie ini menjadi fokus utama Keuskupan Pangkalpinang dalam melaksanakan tahun misi di tahun 2022 nanti.
Mgr. Adrianus berharap kepada seluruh umat di Keuskupan Pangkalpinang agar dapat terinspirasi serta meneladani semangat Paulus Tjen On Ngie untuk melaksanakan misi dengan peduli terhadap sesama yang menderita, terutama di masa pandemi Covid-19. (fadli)
Reporter : Odilia Siringo Ringo