Pangkalpinang, BERKATNews.com—Sore itu, pertengahan Mei 2023, tepatnya 15 Mei. Baru usai hujan mengguyur jalan Batu Kadera. Lantas, terlihat, kerumunan umat yang bersekutu di depan sebuah bangunan rumah yang baru di kompleks keuskupan Pangkal Pinang.
Ternyata, umat menghadiri perayaan Ekaristi Pemberkatan Wisma Paus Benediktus XVI, demikianlah rumah itu dinamakan.
Rumah ini akan dikhususkan bagi imam yang sudah pensiun atau tidak lagi menjalankan karya pastoralnya. Dan rumah ini berada persis di samping Gua Maria Ratu Para Imam.
Perayaan Ekaristi berjalan dengan khidmat, dipimpin oleh Mgr. Adrianus Sunarko, OFM., Didampingi oleh RD. Anton Moa dan RD. Yustin. Perayaan Ekaristi ini dihadiri oleh para Imam Kevikepan Selatan yang sedang menjalankan rekoleksi para imam di Puri Sadhana, dalam rangka pembaharuan janji imamat yang akan diselenggarakan di Gereja Katedral, selasa mendatang. Hadir juga para donatur yang telah berpartisipasi dalam pembangunan rumah ini.
Umat dari wilayah yang terkait juga hadir, yaitu dari KBG St. Brigitta. Perwakilan para religius yang berkarya di wilayah Pangkal Pinang juga diundang untuk ikut serta bersyukur atas pemberkatan rumah ini, hadir diantaranya : Suster KKS, Suster SSpS, dan Bruder BM. Sukacita tidak hanya sebatas itu, para tukang yang ikut bekerja dalam pembangunan juga turut hadir dalam pesta syukur ini.
Dalam khotbahnya, Bapa Uskup berharap agar nantinya para penghuni rumah ini tidak berhenti berkarya, meneladani St. Theresia Lisieux dalam arti lain tetap menjalankan karya pelayanan doa bagi umat dan secara khusus kolega imam yang masih aktif. Dan sesuai namanya “Benedictus”, yang berarti berkat.
Tidak lupa juga bapa uskup menyapa dan mengucapkan terima kasih kepada donatur yang telah bermurah hati membantu pembangunan rumah ini, yang namanya tidak mau disebutkan.
Setelah perayaan Ekaristi, acara pemotongan pita didepan pintu digelar, dipandu oleh RD. Samuel. Romo Samuel mengajak Romo Marcel dan perwakilan umat menjadi wakil lansia yang akan menempati rumah ini nantinya. Romo Samuel menegaskan jika : kita harus mengganti pola pikir, jika yang masuk di rumah jompo itu adalah orang yang dibuang dan sudah tidak dibutuhkan, itu salah. Justru para imam yang sudah tidak berkarya pastoral ini yang akan menjadi pendoa untuk kita.
Sebelum usai acara, umat yang hadir dijamu dengan santap malam bersama dan ramah tamah, serta acara hiburan musik. (sfn)
Peliput : Vicenso Risen