Beltim BerkatPapin—Minggu Biasa VII, 20 Feebruari 2022 menjadi hari minggu yang mempunyai makna khusus bagi Delegatus Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Pangkalpinang, RD Stefanus Tomeng Kelen . Pasalnya, untuk pertama kali Romo Stefan mendapat kepercayaan dari Romo Parokus Regina Pacis Tanjung Pandan untuk memimpin misa di kasawan kebun sawit Jangkang, Belitung Timur.
Perjalanan menuju Kawasan Perkebunan Sawit Jangkang, tidak seluruhnya beraspal. Masih ditemukan jalan tanah merah sekitar 10 kilometer. Kondisi jalan tersebut mengundang komentar dari Romo yang pernah digelari FPI alias Flores Pendek Item ini. “Jalan ini seperti jalan di Natuna, pada belasan tahun lalu,” komentar Romo Stefan.
Jalannya boleh sebagian tanah merah, tetapi ada beberapa hal unik ada di komunio umat ini. “Keunikan pertama, adalah ketua KBG nya bernama Kardinal, Ini satu-satunya “Kardinal” tinggal di KBG, bukan tinggal di Jakarta atau Roma,” ungkap Romo Stefan penuh canda.
Sedangkan keunikan lain, gereja itu berstatus Gereja Oikumene dan umat pun dilayani dengan Bus Sekolah. “Umat di sini, tinggal jauh-jauh, sehinga pihak perusahan memberi fasilitas berupa Bus Sekolah untuk bisa antar jemput umat ke gereja,” ungkap Ketua KBG, Kardinal (20/2/22).
Walaupun umat yang berjumlah 25 kepala keluarga itu tinggal berjauhan, tetapi mereka tetap semangat ke Gereja. Apa yang menjadi kunci semangat mereka? “Walaupun hujan badai, walaupun kami tinggal berjauhan, kami tetap semangat kee gereja. Semuanya ini karena iman,” ujar Kadinal lagi.
Keunikan lain pun terlihat, yakni, kondisi kebhinekaan umat di situ. mereka memperkenalkan diri sebagai orang Timor, Flores , Sumatera Utara, dan Jawa. Walau begitu, mereka terlihat solid, saling menyapa dan bercanda ria tatkala usia misa. Bahkan mereka membawa bekal masing-masing dari rumah dan dikumpulkan untuk makan bersama. Ada yang bawa kue, singkong rebus, kopi, dan lain-lain.
Peletakan batu pertama Gereja Oikumene ini pada 15 Agustus 2018. Dan diresmikan pada Juli 2019. Sebelum gereja oikumene ini dibangun, umat merayakan misa di rumah-rumah. Misa di wilayah ini dimulai pada jaman Romo Lambertus Pincerius dan Romo Hans Jeharut menjadi imam yang melayani di Paroki Regina Pacis Tanjungpandan.
“Umat di Jangkang, umat yang sederhana, tetapi begitu bersemangat. Setiap kali saya pimpin misa di sana, semangat saya pun ikut berkobar-kobar,” ujar Romo Parokus Regina Pacis Tanjungpandan, Romo Fransiskus Paskalis Maing atau Romo Frangki. (Vincent)