MENTOK, Berkatnews.com— Siapa yang tidak mengenal Santo Yosef, suami Maria? Orang beriman Katolik mengenalnya sebagai teladan para keluarga. Sosok yang tidak banyak bicara, tetapi tindakannya justru berbicara lebih kuat dari kata-kata.
Santo Yosef taat mendengarkan suara Tuhan dan segera bertindak untuk melindungi Yesus dan Maria.
Demikian intisari kotbah Uskup Pangkalpinang Mgr. Prof. Adrianus Sunarko, OFM saat menyampaikan renungan pada perayaan natal oikumene se- Kabupaten Bangka Barat di Mentok, Selasa (30/12/2025) malam.
“Seringkali Tuhan hadir dalam diri orang-orang yang menderita. Maka kalau bertemu orang yang susah, bukalah pintu hati kita. Jangan sampai Tuhan Yesus hadir dalam diri orang yang mengetuk pintu hati kita. Mari belajar dari resep Santo Yosef soal mimpi,” kata Uskup Adrianus.

Uskup Adrianus Sunarko OFM menyalakan lilin saat perayaan Natal Oikumene di Mentok, kemarin.
Menurut Sekjen KWI 2025-2028 ini, komunikasi Tuhan dengan Yosef terbilang istimewa. Yang membuat komunikasi ini istimewa, ujar Uskup Adrianus, adalah karena terjadi sepenuhnya dalam mimpi.
“Empat kali Yosef menerima pesan dari Tuhan melalui mimpi. Pertama, ketika ragu mengambil Maria sebagai istri (Matius 1:20-21). Kedua, untuk melarikan diri bersama keluarganya ke Mesir (Matius 2:13). Ketiga, untuk kembali dari Mesir (Matius 2:19). Dan akhirnya, untuk pergi ke Galilea (Matius 2:22),” beber Guru Besar STF Driyarkara Jakarta ini.
Selain keistimewaan Santo Yosef, Uskup Adrianus Sunarko menyebut ada keistimewaan lain kaitannya dengan perayaan natal yang dirayakan seluruh umat Kristiani.
“Keistimewaan dan keagungan hari raya natal yang sungguh-sungguh harus kita syukuri sebagai orang beriman adalah firman tidak menjelma menjadi yang lain, menjadi binatang atau pohon tertentu, tapi menjadi manusia. Firman yang Agung itu ketika hadir ke dunia, dia tidak datang dalam keluarga VIP, tapi dalam kesederhanaan. Bunda Maria dengan kain lampinnya, meletakkan anaknya dalam palungan. Yang ilahi menjadi manusia tidak dalam keluarga VIP tapi menjadi keluarga sederhana,” tukasnya.

Bupati Bangka Barat Markus menyalakan lilin Natal saat perayaan Oikumene di Rumah Dinas Bupati, Selasa kemarin.
Bapa Uskup Adrianus berpesan, jika ingin menyelamatkan orang-orang yang menderita, bisa meniru Santo Yosef yakni bermimpi tapi harus bangun melaksanakan firman Tuhan.
“Kita bisa mengganti mimpi dengan berdoa. Berdoa, bangun, lalu melaksanakan apa yang difirmankan Tuhan,” pungkas Bapa Uskup di hadapan hampir seribuan umat Kristiani, Bupati Bangka Barat Markus serta unsur pimpinan Forkopimda Bangka Barat. (STEF LOPIS)

