Kapel ini mengenang dengan penuh hormat dua tokoh sentral peletak dasar Gereja Katolik di wilayah Keuskupan Pangkalpinang, yakni Pastor Mario John Boen dan Paulus Tjen On Ngie.
Pangkalpinang, Berkatnews.com– Uskup Pangkalpinang Mgr. Adrianus Sunarko OFM dijadwalkan memimpin perayaan Ekaristi pemberkatan dan peresmian Kapel St. Yohanes Maria Vianney Seminari Menengah Mario John Boen, Sabtu (3/9/2022) pukul 16.00 sore ini.
Kapel yang didesain megah, sarat makna dan simbol teologis tersebut didedikasikan bagi anak-anak seminari, sekaligus mengenang dengan penuh hormat dua tokoh sentral peletak landasan Gereja Katolik di wilayah Keuskupan Pangkalpinang, yakni Pastor Mario John Boen dan Paulus Tjen On Ngie.
Dilansirberkatnews.comdarikatedralpangkalpinang.com, Kapel St. Yohanes Maria Vianney ini dimulai pengerjaannya lewat peletakan batu pertama oleh Uskup Adrianus Sunarko OFM bertepatan dengan Hari Minggu Panggilan sedunia 25 April 2021 lalu.
Penanggung jawab pembangunan kapel, RD Bertolomeus NAP Ngita sejak awal pembangunan menjelaskan, pengadaan kapel adalah salah satu impian awal para perintis Seminari John Boen yang merupakan rangkaian dari pendirian sekolah dan asrama.
Sementara soal makna simbolik yang tampak pada bangunan kapel, Romo Berto menyebutkan, sebagai rumah pendidikan calon imam, seminari merasa perlu menghadirkan setiap sudut kapel dengan simbol teologis.
“Adapun makna simbolis pada bangunan Kapel Santo Yohanes Maria Vianney menggambarkan tangan kasih Allah yang membentang menyambut anak-anak-Nya yang datang berdoa lewat perantaraan St. Yohanes Maria Vianney. Doa dan kehadiran umat tersebut disambut dan masuk hanya melalui satu Pintu Hati Yesus yang Mahakudus. Semua bermuara agar setiap insan yang hadir boleh mengalami suatu perjumpaan dengan Allah dalam Ekaristi, berbagai ibadah maupun doa hening secara pribadi,” kata Romo Berto.
Adapun simbol teologis lain yang tak kalah menarik yakni dua pilar penyangga kapel yang menyerupai lilin menyala.
“Ini menjadi simbol yang mengungkapkan peletakan fondasi dasar pewartaan iman di Keuskupan Pangkalpinang dalam diri Paulus Tjen On Ngie dan Pastor Boen. Dua pilar tersebut menjadi penanda rasa syukur dan hormat kita atas jasa-jasa mereka. Sebab, dalam diri keduanya, cahaya injil dipancarkan,” imbuh ekonom Seminari John Boen ini.
Jika menengok bangunan kapel yang sudah jadi, kedua pilar yang merupakan simbol sokoguru Bait Suci Allah itu berdiri setinggi 12 meter, mengandung makna simbolis atas 12 murid Yesus.
“Dan yang tak kalah penting, tiga topi bagian atas pada sisi depan kapel menyiratkan Trinitas (satu Allah tiga diri=Bapa, Putra dan Roh Kudus) yang menjadi awal dan akhir peziarahan umat beriman. Dalam Allah kita dinaungi dengan keteduhan kasih-Nya,” pungkas Romo Berto.