Batam, Berkatnews.com – Gereja Katolik Paroki Kerahiman Ilahi Tiban, Kota Batam melalui Seksi Kerasulan Awam (KERAWAM) menggelar Rekoleksi bertajuk ‘Peran Umat Katolik di Tengah Dunia’, Minggu (16/10).
Hadir sebagai narasumber RP Heribertus Mangkir CS, RD Laurensius Dihe Saga, dan Anggota DPD RI Dapil Kepri DR. Richard Pasaribu.
Ketua Seksi KERAWAM Paroki Kerahiman Ilahi Tiban, Silaban menjelaskan rekoleksi yang diikuti Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Paroki Kerahiman Ilahi Tiban, Organisasi Pemuda Katolik dan OMK ini bertujuan membekali kaum muda Katolik agar semakin berperan di tengah masyarakat.
“Tujuan kita bagaimana ke depan Pemuda kita yang ada di Paroki Kerahiman Ilahi Tiban ini mau menjadi sosok penggerak di bidang sosial kemasyarakatan, baik melalui Organisasi Pemuda Katolik, Organisasi WKRI, Organisasi PMKRI maupun wadah lainnya yang memang membawa nama Katolik,” kata Silaban.
Ketua OKK Pemuda Katolik Komisariat Daerah (KOMDA) Provinsi Kepri, Roy Chardo Sitanggang mengajak para kaum muda katolik mampu memberikan dampak positif di tengah-tengah masyarakat.
Staf KADIN Kota Batam ini lantas mengajak Pemuda Katolik turut ambil bagian dalam dunia politik.
“Politik itu suci dan harus berpihak pada kebaikan bersama “Bonum Commune” dan pemuda harus berpihak terhadap Politik yang demikian,” ujar dia.
Ketua WKRI Cabang Paroki Kerahiman Ilahi Tiban Dorlina Pakpahan mengajak kaum Wanita Katolik untuk terus menebar kebaikan tidak hanya dalam internal Gereja tapi juga secara eksternal.
“Itulah yang coba kita lakukan lewat kegiatan-kegiatan yang dapat bermanfaat bagi orang lain di luar Gereja. Misalnya berkunjung dan berbagi ke Panti Asuhan, acara halal bihalal, termasuk berbagi takjil di jalanan seperti di lampu merah kepada saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah puasa saat Bulan Suci Ramadhan,” imbuh Dorlina Pakpahan.
Dorlina berharap para kaum Wanita Katolik dapat mengambil bagian dan berpartisipasi di tengah-tengah masyarakat melalui berbagai kegiatan yang ada di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
“Dalam hal ini, kepada ibu-ibu WKRI, sitidaknya kita bisa ikut ambil bagian dalam pelayanan di tengah masyarakat, salah satunya, ikut andil dalam kegiatan Posyandu maupun PKK, sehingga setiap kegiatan yang ada di lingkungan tempat tinggal sendiri, kita bisa ikut terlibat dan berpartisipasi di luar daripada Gereja,” pungkas dia.