Pangkalpinang~BerkatNews.com. Memasuki tahun Kerahiman Ilahi, mulai bulan Januari 2016, sebagai perwujudan gerak Pastoral Keuskupan pangkalpinang, Paroki Katedral menyambut dengan baik dengan mengadakan studi modul Kerahiman Ilahi bagi fasilitator se-Paroki Katedral. Persiapan mula-mula dengan membuat jadwal khusus untuk hari studi fasilitator, dan ditetapkan pada setiap Senin.
Pertemuan perdana difasilitasi tim Kevikepan Babel; tercatat sebanyak 156 orang hadir dari 7 wilayah yang ada di Katedral Pangkalpinang. Mereka yang hadir adalah para Ketua KBG dan seluruh fasilitator AsIPA Katedral Pangkalpinang.
Untuk semakin membangun komunio fasilitator sebagai ujung tombak gerak Pastoral, pada bukan Pebruari 2016 diadakan Jubileum untuk Fasilitator. Acara ini bertempat di Paroki St. Bernadeth, Pangkalpinang. Sebanyak 256 fasilitator dari paroki Katedral ambil bagian dalam perayaan ini. Dengan wajah berseri-seri mendiang Mgr. Hila tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. Dalam sambutannya menyatakan kekaguman dan diluar dugaan atas antusiasme para fasilitator dan berpesan agar menjadi fasilitator yang setia dan handal dan menjadikan KBG sebagai Locus Pastoral dan Locus Kerahiman Ilahi.
Pasang surut
Dalam perjalanan waktu, tentu ada pasang surut dan kendala dalam studi bersama ini terlihat dari peserta yang mulai menurun, modul yang dirasa sulit dipahami , masalah waktu dan jarak dari rumah ke tempat pertemuan. Bagi Romo Poya, pastor kepala Paroki Katedral tentu hal ini bukanlah halangan yang berarti mengingat segudang pengalamannya dalam membangun fasilitator di Paroki MBPA-Batam. Akhirnya atas usulan Pastor Paroki, Seksi KBG dan fasilitator berupaya dengan beberapa cara antara lain selalu mengundang melalui berita paroki ataupun telepon, merevisi modul menjadi lebih mudah , waktu studi tepat mulai pk 18.30 sampai maksimum 20.30, dan memberi pengertian bagi fasilitator yang jauh tempat tinggalnya bahwa studi bersama ini sengaja tidak dipecah dalam wilayah atau stasi agar bisa menyatukan visi dan saling mengenal dan membantu antar fasilitator sendiri.
Metode Pendalaman Modul
Studi bersama yang dilakukan para fasilitator di Paroki Katedral menggunakan metode yang sederhana, namun sangat tepat diterapkan. Inilah yang dilakukan:
- Setiap hari Jumat studi bahan untuk persiapan bagi fasilitator yang akan membawakan simulasi pada hari Senin.
- Pertemuan hari Senin diawali dengan ritus pembuka : Penghormatan Sang Sabda, Doa mengundang Tuhan Yesus, Membaca Kitab suci, Memetik ayat dan Hening.
- Setelah ritus pembuka para fasilitator dibagi menjadi kelompok kecil ( maks 10 orang )
- Setiap kelompok kecil melaksanakan simulasi dengan satu orang menjadi fasilitator ( yang sudah melaksanakan persiapan pada hari Jumat ) dan yang lain sebagai peserta.
- Kembali ke kelompok besar untuk dievaluasi bersama bagaimana pelaksanaan simulasinya.
- Evaluasi meliputi : pertama hal2 yang baik dan kekurangan yang harus diperbaiki pada diri fasilitator yang membawakan simulasi , kedua kendala apa yang kira kira dihadapi saat dibawa ke KBG serta menerima usulan yang bersifat membangun.
- Menjadwalkan fasilitator yang akan membawakan simulasi pada hari Senin yang akan datang.
- Evaluasi dan refleksi dalam kurun waktu satu atau dua bulan sekali dilakukan bersama Pastor Paroki.
Perkembangan fasilitator menurut pengamatan Seksi KBG dan fasilitator itu seperti melihat pohon yang ada di depan rumah yang kelihatan tidak bertambah besar, tetapi setelah diamati secara teliti jelas ada perubahan. Perubahan itu diantaranya : setia untuk studi bersama secara rutin tiap hari Senin selama hampir 9 bulan yaitu dr bulan Januari sampai dengan September, semua Fasilitator menjadi satu yaitu sebagai tim fasilitator Paroki Katedral, tidak ada lagi fasilitator yang menemui kendala teknis dalam membawakan modul, pertemuan / comunio di KBG menjadi lebih dinamis, muncul lebih banyak lagi bentuk –bentuk aksi nyata dan partisipasi umat meningkat.
Di sisi lain tentu masih banyak kekurangan dalam studi bersama ini tetapi dengan keyakinan dan harapan yang kuat semoga tim fasilitator ini memberikan peran dalam mewujudkan visi, misi dan spiritualitas Gereja Keuskupan Pangkalpinang. Amin. ***
Foto Dokumentasi