BerkatNews.com—Koba— “Tetap Mencintai di Masa Krisis” itulah tema Misa Hari Keluarga Sedunia dan sekaligus rekoleksi ke-50-an pasutri yang diselenggarakan oleh Komisi Keluarga Keuskupan Pangkalpinang pada tanggal 13 Februari 2022 di pusat Paroki St. Fransiskus Xaverius Koba, Bangka Tengah. Bapa Uskup Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko ofm memimpin langsung perayaan Hari Keluarga Dunia Keuskupan Pangkalpinang di Paroki St. Fransiskus Xaverius Koba. Bapa Uskup didampingi Rm. Lukas Darsono msf, nakhoda Komisi Keluarga Keuskupan dan RD. Aloysius Angus, nakhoda Paroki Koba.
Hadir dalam perayaan ekaristi sekitar 50-an pasutri baik pasutri tuan rumah Paroki Koba, juga pasutri-pasutri dari Paroki Katedral St. Yosef, Paroki Sta. Bernadeth, Paroki Sta. Maria Pelindung Para Pelaut Mentok, dan empat suster KKS dari Pangkalpinang.
Dalam kotbah perayaan Hari Keluarga, Mgr. Adrianus membawa pesan Paus Fransiskus untuk para pasutri. Paus Fransiskus, ungkap Bapa Uskup, memiliki perhatian yang besar kepada keluarga-keluarga. Karena kecintaan Bapa Paus kita kepada keluarga, tandas Uskup Keuskupan Pangkalpinang lagi, Paus Fransiskus sampai mengeluarkan dukumen khusus untuk keluarga. Dokumen khusus itu dikenal Amoris Laetitia (Sukacita Kasih). Tambah Bapa Uskup, selain itu Paus Fransiskus juga memperhatikan keluarga dengan mengajak keluarga menghormati secara khusus St. Yosef, dan hari khusus untuk kakek-kakek (opa) dan nenek-nenek (oma).
Mgr. Adrianus pun memetik pesan Sri Paus Fransiskus yang ditulisnya pada pesta Keluarga Kudus 26 Desember 2021 yang lalu. Bahwa dokumen Amoris Laetitia merupakan surat kasih sayang dan kedekatan Paus Fransiskus kepada keluarga. Keluarga, tandas Bapa Uskup seperti dikutipnya dari surat Paus Fransiskus untuk keluarga, ada dalam pikiran dan doa Paus Fransiskus.
Karena itu, pesan pertama untuk anak-anak dalam keluarga. Bahwa pasutri dalam berbagai situasi, apapun bentuk dan caranya, anak-anak dalam keluarga mempunyai perhatian, anak-anak mencari dan menemukan cinta kasih dalam diri pasutri. Anak-anak mau tau, kasih Kristus itu ada dalam diri suami isteri.
Pesan kedua, Yesus hadir dalam perahu bersama para murid-Nya, mereka menghadap badai. Ketika badai datang, para murid berjuang membangunkan Yesus. Untuk itu, bersama Yesus dan para murid pasutri pun berjuang menghadapi badai. Kiat menghadapi badai, Mgr. Adrianus mengutip tiga kata yang menjadi kunci, yang sering juga diungkap Paus Fransiskus untuk keluarga, please (tolong), thank you (terima kasih) dan I am sorry (maaf). Bagaimanapun, setiap bertengkar, jangan malu untuk menyelesaikannya.
Pesan ketiga, belajar dari St. Yosef dan Bunda Maria. Dalam situasi sulit yang dialami St. Yosef dan Maria, tidak ada kesulitan yang dapat melenyapkan sukacita. Begitu juga pasutri. Untuk itu, jalankan panggilan kalian dengan sukacita, pesan Bapa Uskup mengakhiri kotbahnya.
Dalam misa Hari Keluarga Sedunia para pasutri yang hadir diajak untuk membaharui janji perkawinan, setelah kotbah. Membaharu janji perkawinan, membangun komitmen kembali janji setia suami isteri untuk hidup berkeluarga, mengarungi gelora lautan dan hempasan badai dengan mengingat “tetap mencintai dalam situasi krisis. Kemeriahan Ekaristi Hari Keluarga semakin semarak ketika suara-suara pasutri dengan semangat berpartisipasi dalam menyanyikan lagu-lagu liturgis selama perayaan.
Ekaristi kemudian ditutup dengan berkat Bapa Uskup dan informasi kecil dari Staf Komisi Keluarga, Mas Sulist bahwa setelah perayaan akan dilanjutkan dengan rekoleksi keluarga, Mgr. Adrianus akan menjadi pendamping dan mengupas tema “Tetap Mencintai di Masa Krisis”. **al**