Home EpiskopalAsIPA Programs Paroki St Fransiskus Asisi Batam, Menuju Gereja Partisipatif (1)

Paroki St Fransiskus Asisi Batam, Menuju Gereja Partisipatif (1)

by Stefan Kelen

Kabil-Batam/Berkatnews.com. Pandemi Covid C-19 yang menerjang seluruh dunia, melemahkan seluruh sektor dan sendi kehidupan manusia. termasuk kerohanian. Tantangan global kemajuan teknologi, platform dan aplikasi menjadi tantangan tersendiri bagi cara hidup meng-Gereja. Di tengah gempuran kondisi tersebut, Paroki Santo Fransiskus Asisi-Batam tetap setia mengimplementasikan visi, misi dan spiritualitas keuskupan Pangkalpinang hasil Sinode II, yang tertuang dalam buku Menuju Gereja Partisipatif Pedoman Pastoral Keuskupan Pangkalpinang, dengan cara meningkatkan jumlah Fasilitator, dengan teks AsIPA (Asian Integral Pastoral Approach) menjadi materi dasar bagi program pemberdayaan fasilitator dan pemimpin komunitas di paroki tersebut. (Art. 261).

Para fasilitator sedang mendengarkan (Foto : Evy)

Pembukaan Lokakarya dan Orientasi AsIPA

Program pemberdayaan yang seharusnya dilaksanakan tahun lalu ini, akhirnya bisa dilanjutkan lagi pada awal September 2021, setelah tertunda sejak 26 April 2021 saat kegiatan ini dibuka oleh Pastor Paroki. Ritus Pembuka saat itu diawali dengan perarakan Kitab Suci yang dilakukan dari luar gereja ke dalam gereja untuk menunjukkan hakikat keberadaan kita sebagai umat Allah yang berziarah menuju Tuhan dan tempat kediaman-Nya.

Salah satu session dalam ASiPa di Paroki St Fransiskus Asisi Kabil (foto : Evy)

Urutan perarakan terdiri dari Pembawa Kitab Suci, diapit oleh pembawa lilin, Lektor, pembawa doa umat, pembawa benih dan pembawa pot, peserta AsIPA, umat lain yang hadir, pembawa dupa, pemimpin ibadat/ ekaristi (baris berdua dua), hal ini untuk menunjukkan bahwa dalam karunia, tugas dan peran yang berbeda, perziarahan kita sebagai umat Allah mempunyai titik pusat yang satu dan sama yaitu Kristus, Sang Sabda. Dialah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Sabda-Nya adalah pelita dan cahaya, pedoman dan pemandu dalam perziarahan kita.

Sabda Allah memberi arah, menunjukkan sikap dan cara pelayanan yang tepat pada teladan Tuhan Yesus Kristus, agar kita dapat melanjutkan misi-Nya bersama-sama, mengamalkan kasih, kebaikan dan perdamaian-Nya ke dalam kehidupan sesama, sekaligus membuka pintu hati manusia terhadap cahaya Allah.

Pada sesi orientasi, para peserta diajak oleh Pastor Poya sebagai Pemateri untuk melihat situasi Asia saat itu yang memicu kepedulian Gereja Universal dan Gereja Lokal untuk berbuat sesuatu guna menanggapi permasalahan tersebut, yaitu hasil Sidang Paripurna Para Uskup Asia ke V di Bandung tahun 1990, yang menegaskan bahwa Gereja Asia harus menjadi Gereja Partisipatif, Persekutuan Komunitas -Komunitas, Gereja yang memberikan kesaksian tentang Tuhan yang Bangkit Mulia (FABC 5 # 8). ย (***)

Penulis : Evy Puspitosari-Kontributor Berkatnews.com

Related Articles

2 comments

P janu October 23, 2021 - 3:56 am

Mantap penting infonya ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

Reply
Alfons Liwun October 23, 2021 - 6:23 am

Wah…luar biasa Bu Evy.

Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.