PANGKALPINANG, Berkatnews.com – Dalam suasana penuh syukur dan harapan akan rahmat Yubelium 2025, Komunitas Basis Gerejawi (KBG) Santa Veronika menjalani sebuah perjalanan rohani yang tak sekadar menginjak tempat-tempat suci, tetapi sungguh menyentuh dasar hati setiap peziarah pada Minggu(27/07).
Dengan mengusung tema: “Melangkah dalam Iman, Bersyukur dalam Kasih, Menjadi Berkat dalam Perjalanan Yubelium,” KBG Santa Veronika menjadi bagian dari semangat universal Gereja sebagai Para Peziarah Harapan.
Perjalanan dimulai dari Porta Sancta Belinyu, tempat semua langkah pertama diawali dengan doa dan penyerahan diri. Dalam keheningan pagi, mereka memulai perjalanan panjang, bukan hanya menuju tempat-tempat suci, tetapi juga ke kedalaman hati masing-masing.
Selanjutnya, ziarah berlanjut menuju Porta Sancta Taman Bintang Samudra (TBS) Sungailiat yang ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit. Setiap kilometer yang dilalui menjadi butir Doa pengharapan yang dipersembahkan dengan penuh iman.
Dari sana, rombongan melanjutkan perjalanan ke Porta Sancta Kanaan Batu Rusa, 30 menit perjalanan penuh semangat, lalu menuju Porta Sancta Chen Ongi Sungai Selan, yang menuntut kekuatan fisik dan batin selama sekitar 1 jam. Di sinilah banyak dari mereka merenungkan makna pengorbanan, persaudaraan, dan rahmat dalam kesederhanaan.
Ziarah Yubelium KBG Santo Veronika mengunjungi setiap tempat suci
Ziarah diteruskan menuju Porta Sancta Katedral Pangkalpinang, pusat kehidupan iman Keuskupan, dan dilanjutkan ke perhentian terakhir, Porta Sancta Yungfo, hanya 20 menit dari Katedral tempat di mana seluruh peziarah akhirnya mengangkat syukur dalam Misa Kudus yang dipimpin oleh RD. Ludgerius Lusi Oke.
Lelah tak lagi terasa ketika hati dipenuhi kedamaian dan sukacita. Setiap tempat suci yang dikunjungi menjadi saksi bisu bagaimana umat kecil ini menghidupi makna ziarah sejati: melangkah bersama, merenung dalam diam, dan bersyukur dalam kasih.
KBG Santa Veronika telah mengukir jejak indah di sepanjang lintasan enam Porta Sancta. Namun lebih dari itu, mereka telah meninggalkan jejak kasih dan iman di hati satu sama lain. Ziarah ini bukan hanya perjalanan ke tempat-tempat suci, melainkan perjalanan pulang ke hati sendiri tempat di mana Allah diam dalam keheningan dan harapan.
Dalam Tahun Yubelium ini, kita semua diundang untuk menjadi Para Peziarah Harapan yang berjalan tidak hanya dengan kaki, tetapi dengan iman. Dan KBG Santa Veronika telah menunjukkan bahwa dengan iman yang sederhana dan kasih yang tulus, setiap perjalanan bisa menjadi berkat, dan setiap langkah menjadi doa.
Penulis : Rano
