Kabil Batam, BERKATPAPIN— Ternyata dalam kegiatan AsIPA, mereka memiliki “panduan metodologis.” Panduan metologis itu disebut Modul. Lantas dalam liputan ini, kontributor berkatanews.com menceritakan proses review Modul pertama yang dikenal dengan Modul A.
Dan setelah melalui proses seleksi alam, 34 peserta tercatat mengikuti Review modul A pada tanggal 18 Oktober 2021 bersama RD Lucius Poya Hobamatan, di tenda samping gereja Santo Yosef-Kabil. Pada seri modul A ini, peserta diajak untuk meneladani Maria dari Betania, untuk duduk dekat Yesus, mendengarkan Yesus dan tinggal bersama Yesus, melalui Sharing Injil 7 Langkah (SI7L). Sharing Injil merupakan sebuah doa dalam tingkat tertinggi, yakni kontemplasi, karena doa ini mengantar seseorang untuk menambah satu hal yang dibutuhkan jiwa, menggali mutiara terpendam, membagi diri bersama Kristus dan diutus menjadi saksi.
Semangat para peserta semakin berkobar karena kedua Gembala di paroki tersebut, yaitu RD Wilfridus Patrisius Nong Yodi selaku Pastor Paroki dan RD Yohanes Belang de Ornay, mendukung penuh kegiatan tersebut. Selain dukungan para gembala dan umat paroki Santo Fransiskus Asisi, kegiatan ini juga mendapat bantuan dana dari Pembimas Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau.
Kegiatan selama sekitar 8 bulan ini akan terus berlanjut ke materi-materi Pemberdayaan Komunitas Basis Gerejawi berikutnya yang akan mendalami tentang Cara Baru Hidup Menggereja pada seri modul B dan Pola Kepemimpinan pada seri modul C. Meski terbilang membutuhkan waktu yang relatif lama, namun para peserta terlihat antusias berproses bersama tim OGF yang dikoordinasi oleh Bp. Petrus Rea, Bp Dondi S. Simarmata dan Bp. Anselmus Golo. Salam Komunio.
Evy Puspitosari-Kontributor Berkatnews.com
