Penghayatan kita sebagai orang kristiani kalau dipestakan ya pilihannya dirham yang hilang, domba yang hilang atau anak yang hilang.
Pangkalpinang, Berkatnews.com– Uskup Keuskupan Pangkalpinang Mgr Adrianus Sunarko OFM memaknai perayaan syukur 5 tahun tahbisan episkopal layaknya Yesus mempestakan anak yang hilang dalam bacaan Injil Lukas 15 yang dipilihnya pada perayaan syukur tersebut.
Hal itu disampaikan Uskup Adrianus dalam homilinya saat perayaan syukur atas rahmat tahbisan episkopal ke-5 tahun (Lustrum I) di GOR SMP Santa Theresia Pangkalpinang, Jumat (23/9/2022) sore.
Menurut Uskup yang juga Profesor Teologi ini, dalam Injil Lukas Bab 15, Allah berinisiatif mengadakan pesta ketika menemukan domba yang hilang, dirham yang hilang dan anak yang hilang.
“Bersukacitalah bersama-sama dengan Aku sebab domba yang hilang telah Ku temukan, dirham yang hilang telah Ku temukan, kita patut bersukacita karena adikmu telah hilang dan didapat kembali. Itulah sukacitanya, alasan untuk berpesta,” kata Uskup.
Lebih lanjut Uskup Adrianus menjelaskan, jika bertanya siapa yang dipestakan oleh Tuhan, ternyata alasannya dirham yang hilang, domba yang ditemukan dan anak yang hilang dan telah kembali.
“Jadi kalau saya dipestakan hari ini rupanya saya dianggap sebagai domba yang hilang. Tidak apa-apa, saya tidak kecewa. Atau dirham yang hilang atau anak yang hilang. Dengan kata lain, siapapun yg dipestakan tidak perlu merasa diri paling penting. Penghayatan kita sebagai orang kristiani kalau dipestakan ya pilihannya dirham yang hilang, domba yang hilang atau anak yang hilang,” kata Uskup Adrianus sambari tersenyum.
Uskup Adrianus menyampaikan terima kasih atas perayaan syukur 5 tahun tahbisannya sebagai Uskup.
“Terlebih karena saya memiliki pengalaman yang mirip seperti domba, dirham dan anak yang hilang dan ditemukan dalam perumpamaan tadi. Mereka dipestakan bukan karena berprestasi. Itulah refleksi pengalaman saya sebagai Uskup. Sejak datang 5 tahun lalu, saya merasa sudah diterima, dirayakan meski belum berbuat apapun waktu itu,” imbuhnya.
Uskup Adrianus lantas mengajak umat, para imam dan biarawan-biarawati untuk senantiasa mengarahkan perhatian pada Allah yang berinisiatif mengundang pesta.
“Allah yang kita imani itu istimewa. Dia tidak hanya mencari tapi sampai menemukan yang hilang bahkan inisiatif mengadakan pesta, untuk yang hilang, untuk yang berdosa.
“Kalau Allah seperti itu yang jadi Raja dalam hidup kita, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita,” pungkas Bapa Uskup.