Tanjungpandan, BERKATPAPIN—Semenjak awal Juli, tatkala pemeritah menetapkan bahwa Kabupaten Belitung dan Belitung Timur sebagai salah satu daerah yang masuk dalam daftar PPKM level 4, praktis Gereja ditutup. Konsekuensinya, tidak ada perayaan ekaristi di Paroki Regina Pacis Tanjungpandan.
“Selama kurang lebih dua bulan kita tidak mengadakan misa,” ungkap Parokus Regina Pacis Tanjungpandan, RD Paskalis Maing melalui pesan WhatsApp, Senin 6 September 2021.
Hanya saja, menurut Romo yang kerap disapa Romo Frangky iini menuturkan bahwa pada tgl 15 Agustus, gereja dibuka untuk perayaan ekaristi. “Pada hari bertepatan dengan hari raya bunda maria diangkat ke surga, kita membuka gereja untuk perayaan ekaristi,” imbuh Romo yang pernah menjadi Guru di SMA St Yosef Pangkalpinang ini.
Kendati demikan, menurutnya, hanya beberapa umat yang misa. “Apalagi waktu itu, kasus peningkatan covid masih termasuk tinggi,” tutur Romo Frangky lagi.
“Semenjak itu, kami memutuskan untuk jangan misa dulu, sampai aqal bulan September,” kata Romo Frangky kepada tim berkatnews.com.
Dan kata Romo Frangky, satu-satunya paroki di Negeri Laskar Pelangi itu akhirmya memulai misa lagi pada Jumat pertama di bulan September 2021 ini. “Kita baru mulai misa di jumat pertama bulan September, bertepatan dengan Peringatan Santo Gregorius Agung,” jelas Romo Parokus Tanjungpandan. Dalam perayaan ini, saya sendiri yang memimpin misa. Umat handir cukup banyak,” imbuhnya.
Lantas, untuk misa minggu, Paroki Regina Pacis baru memulai secara serempak untuk seluruh gereja, pada Minggu Biasa XXIII, 5 September 2021. Kami baru merayakan misa minggu pada minggu kemarin baik di Gereja paroki, maupun di gereja-gereja stasi di Kampit, Gantung dan Manggar,” ucap Romo Frangky.
Romo Frangky juga meneritakan bahwa untuk misa di paroki dan stasi, umat yang hadir belum terlalu banyak. “Masih ada yang memilih untuk tidak hadir. Mungkin masih takut. Tetapi lumayan lah,” sambung sang Parokus.
Umat pernah bertanya, “Kapan Mulai misa?”
Romo Parokus mengaku, selama kurang lebih dua bulan ini belakangan ini, selalu saja ada umat yang bertanya kapan mulai misa lagi. “Selama tidak ada misa, beberapa umat sering bertanya kapan mulai misa lagi?” ujar Romo Frangky. “Terlihat, ada kerinduan umat untuk merayakan ekaristi,” imbuhnya.
“Dalam.sharing, mereka bilang ada kekeringan kalau tidak ada ekaristi. Mereka mengikuti misa online, tetapi tetap rasanya beda,” ungkap sang Parokus
Selama covid ini, Romo Frangky mengakui, ia bersama Romo rekannya, RD Gunslaes Kun, selalu ada di Paroki. “Tetapi kami tidak pernah buat misa online,” ungkapnya.
“Hal ini, adalah pilihan saya dan Romo Gun. Dengan pertimbangan, banyak misa online dan umat bisa ikut,” pungkas Romo Frangky Maing. (Fadli/BRKT)