Koba, BERKATPAPIN—Dalam masa adven ini, umat Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba yang menyebar di Kabupaten Bangka Tengah dan Bangka Selatan akan mengikuti Pilkada. Tepatnya pada tanggal 9 Desember 2020.
Sehubungan dengan moment pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tersebut, Pastor Paroki Koba, RD Aloysius Angus mengeluarkan Surat Gembala untuk seluruh wilayah atau stasi yang ada di wilayah penggembalaannya. BerkatPapin memantau, surat itu dibacakan di Gereja Stasi St Mikhael Nadi pada misa Advent pertama, sabtu 28 November 2020 dan di Gereja Stasi Ave Maria Kulur pada misa minggu pagi (29/11/20).
“Surat gembala tersebut dibacakan di semua gereja di wilayah paroki Koba,” ujar Pastor Aloysius saat menitipkan surat tersebut kepada Romo tamu yang hendak memimpin misa advent di Stasi Nadi, sore itu.
Dalam point pertama, Parokus Koba menegaskan bahwa, sebagai warga negara yang baik, umat Allah harus menggunakan hak konstitusional untuk menentukan siapa pemimpin daerah. “Karena itu, kita mesti menggunakan hak pilih kita, jangan sampai ada di antara kita dengan sengaja tidak ikut memilih,” ungkap Romo Aloysius dalam surat gembala itu.
Menurut Romo Paroki Koba ini, siapapun yang tidak memilih, pihak bersangkutan mengabaikan kesempatan untuk memilih pemimpin daerahnya sendiri. “Saya mengimbau, kita semua yang mempunyai hak pilih, ikutlah memilih pada hari coblosan dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan,” himbaua Romo Aloysius.
Romo yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah SMAK Seminari Menengah Mario John Boen ini juga menganjurkan agar umat penggembalaannya perlu mengenal calon masing-masing. “Dalam memilih pemimpin daerah, kita perlu mengenal pasangan calon dengan baik,” tulis Romo Aloys dalam surat itu.
Lantas, lebih lanjut Romo yang pernah menjadi Kepala Sekolah SMAK Yos Sudarso Batam ini mengharapkan agar umat Paroki Koba tidak memilih pasangan calon pemimpin yang mempunyai rekam jejak mendukung radikalisme dan bersikap intoleran.
“Sebaliknya, pilihlah pemimpin yang mempunyai rekam jejak yang jujur, baik, sederhana, menghargai perbedaan dalam masyarakat, bersikap toleran dan merangkul semua kelompok masyarakat,” pungkas Romo Parokus Koba. (Stefano)