Deo Datus Wardana Nahkodai Pemuda Katolik Komcab Karimun, Ini Pesannya

Karimun, Berkatnews.com– Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kabupaten Karimun Periode 2022-2025 resmi dilantik di Gedung Nasional Karimun, Sabtu (5/11). Dalam kesempatan itu, Deo Datus Wardana dilantik menjadi ketua.

Turut hadir Pastor Moderator Pemuda Katolik Komcab Karimun RD Kristiono Widodo, Bupati Karimun diwakili Sekretaris Daerah Firmansyah, Ketua Pemuda Katolik Komda Kepri Vandarones Purba, Kapolres Karimun AKBP Tony Pantano, Dandim 0317/Tbk Letkol. Inf, Budianto Hamdani Damanik, Ketua KNPI Raden Richky Dwi Muhardy serta organisasi Kepemudaan yang ada di Karimun.

Ketua Pemuda Katolik Komcab Karimun Deo Datus Wardana menegaskan dirinya siap menjadi garda terdepan membela gereja dan negara.

“Pro Ecclesia et Patri. Pemuda Katolik harus menjadi garda terdepan dari gereja dan negara. Apa yang kita dapat di altar kita bawa ke pasar begitu juga sebaliknya apa yang kita dapatkan di pasar kita bawa ke altar,” kata Deo, sapaan akrabnya.

Pengurus Pemuda Katolik Komcab Karimun saat dilantik, kemarin. (Istimewa)

Ketua Pemuda Katolik Komda Kepulauan Riau, Vandarones Purba meminta para pengurus dan kader untuk terlibat aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

“Komcab Karimun harus lebih aktif di masyarakat terutama dalam hal lintas agama, kita bersama bergerak aktif jangan hanya di gereja saja,” ajaknya.

Rangkaian acara pelantikan kali ini diisi dengan seminar dengan tema “Pemahaman Politik dan etika politik di lingkungan pelajar kabupaten karimun”.

Hal ini dinilai penting khususnya terkait pesta demokrasi dan kepemiluan bagi para pemilih pemula.

Anggota KPU Kabupaten Karimun, Mardanus yang hadir sebagai salah satu narasumber menjelaskan, KPU Karimun sebagai penyelenggara siap menerapkan regulasi dengan integritas dan meminta pemilih pemula untuk andil dan sadar kehidupan berpolitik.

Sementara Ketua Bawaslu Kabupaten Karimun, Nurhidayat  meminta peran aktif para pemilih pemula untuk mencegah dan mengantisipasi polarisasi yang dapat merusak etika budaya berpolitik sesuai moto “bersama rakyat awasi pemilu, bersama bawaslu tegakan keadilan pemilu.”