Home KategorialKevikepanKevikepan Babel Renungan Hari Rabu, 24 November 2021

Renungan Hari Rabu, 24 November 2021

by Alfons Liwun

Pekan Biasa ke XXXIV

Bacaan 1, Daniel 5:1-6.13-14.16-17.23-28, Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding; Mzm, diambil dari Dan. 3: 62-67, Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan; Bacaan Injil, Lukas 21: 12-19, Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang.

RD. Fransiskus Paskalis, Imam Keuskupan Pangkalpinang

 Sanak Keluarga yang terkasih…

Kesombongan Belsyazar, putra raja Nebukadnezar, rupanya tidak bisa ditolerir lagi oleh Allah. Akibat sikapnya yang menjadikan peralatan kudus yang dipakai untuk ibadat di Bait Allah Yerusalem dengan tidak sopan, maka Tuhan menjadi murka dan perlahan Tuhan memberikan peringatan keras kepadanya dan kepada kerajaanya.

Melalui nubuat Daniel, Tuhan hendak menghancurkan dan memecah belah kerajaanya. Bahwa kekuasaan yang selama ini dia agung-agungkan sudah berada di masa akhir dan Tuhan akan menimpakan hukuman atas dirinya.

KBG Sta. Theresia 2 Pemali Paroki Sungailiat, bersinodalitas: mendengarkan (foto: petrussupardjo)

Kemegahan kerajaanya yang membuat dia menjadi sombong selama ini, oleh Tuhan akan dihancurkan dan diberikan kepada orang-orang Media dan Persia. Tindakan Tuhan yang dinubuatkan oleh Daniel, tampak mengerikan sebab dosa mereka telah melukai Tuhan. Suka atau tidak, senang atau tidak senang, mereka harus menanggung segala resiko terburuk, yakni kehancuran yang sudah di ambang pintu. Keputusan Tuhan untuk menghukum mereka tidak bisa ditarik kembali. Dan hal ini tampak dalam kisah selanjutnya, malam itu juga Belsyazar terbunuh.

Oleh sebab itu, Sang Pemazmur menegaskan tentang kekuasaan dan kedasyatan Kemuliaan Tuhan dalam madah pujiannya, “Pujilah dan luhurkanlah Dia (Tuhan) selama-lamanya.

Nubuat Nabi Daniel yang dikisahkan dalam bacaan pertama, tampak berbeda dengan apa yang dikatakan oleh Yesus dalam Injil-Nya hari ini. Jika dalam bacaan pertama, Tuhan menjatuhkan hukuman pada kerajaan Babel, maka dalam Injil-Nya hal itu tidak berlaku untuk para pengikut-Nya.

Yesus Mengajar Para Murid-Nya (foto:sesawi.net)

Kendati Yesus sendiri menubuatkan bahwa para pengikut-Nya akan ditangkap, dianiaya, dimasukan dalam penjara, di hadapkan pada raja-raja dan para penguasa, hal itu tidak berarti bahwa Tuhan meninggalkan mereka. Walapun para pengikut-Nya akan menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan itu, Yesus tetap memberikan jaminan bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan mereka. Dia sendiri yang akan menjadi pembela mereka berhadapan dengan kuasa-kuasa duniawi. Bahkan dalam situasi yang sulit ini, para pengikut-Nya harus tetap memberikan kesakian tentang iman mereka akan Yesus dan tetap teguh dalam iman itu.  Dan di akhir Injil-Nya itu, Yesus memberikan sebuah penegasan: siapapun yang tetap teguh dalam iman, dan bertahan dalam situasi penganiayaan dan penderitaan, maka dia akan memperoleh hidup, yakni hidup yang kekal-keselamatan kekal.

 Dengan demikian, bagi Yesus anugerah hidup kekal diberikan kepada mereka yang dengan setia bertanggung jawab atas imannya. Sementara bagi mereka yang tidak bertahan dalam situasi pendeitaan iman, dan segera meninggalkan iman akan Yesus, tentu tidak menerima jaminan akan hidup kekal itu. Iman adalah anugerah Tuhan, dan setiap kita yang menerima iman dari Tuhan harus bertanggjawab atas iman yang kita miliki. Tuhan akan meminta pertanggungjawaban dari kita semua, atas apa yang telah Dia berikan.

Selamat memasuki minggu Adven pertama buat seluruh umat, semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.