Home Participatory ChurchChristus Center Renungan Harian, Jumat, 1 Oktober 2021

Pesta Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan, Pujangga Gereja, dan Pelindung Misi

Yesaya 66: 10 – 14a; Mazmur 131: 1. 2. 3; Injil Matius 18 : 1 – 5.

MENGGAPAI YANG TERBESAR MELALUI YANG TERKECIL

RD. Marcel Gabriel, Pastor Keuskupan Pangkalpinang

Saudara-saudariku yang terkasih dalam Yesus dan Bunda-Nya. Salam Komunio!

Selamat datang ke dalam hari pertama bulan Oktober 2021. Mari kita menyatukan diri dengan Gereja Sejagad untuk merayakan Pesta Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan, Pujangga Gereja, dan Pelindung Misi yang menjadi permulaan Ziarah Hidup kita bulan ini.

Firman Tuhan yang menjadi rujukan kita untuk renungan ini adalah Yesaya 66: 10 – 14a; Mazmur 131: 1. 2. 3; dan Injil Matius 18 : 1 – 5. Semua bacaan ini mengusung satu tema yang sama, “Mencapai yang terbesar dengan menjadi yang terkecil.”

Nabi Yesaya dalam bacaan pertama, membentangkan berbagai janji Allah untuk Yerusalem, yaitu ‘mengangkat yang rendah, mengadili semua orang, meremukkan yang jahat, mempersatukan orang-orang percaya, mendirikan langit yang baru dan bumi yang baru.’ Merujuk kepada janji Allah ini, maka Yesaya menyemangati penduduk Yerusalem, supaya tetap berharap kepada Allah. Yang kecil dan yang rendah, dan yang percaya akan ditinggikan untuk menempati langit yang baru dan bumi yang baru (bdk Yes.66: 1).

Nilai-nilai hidup dan sikap yang diharapkan Yesaya supaya muncul dari para penduduk Yerusalem, kini muncul juga dari pemazmur yang, mempercayakan diri sepenuhnya kepada penyelenggaraan Allah. Pemazmur menempatkan dirinya di hadapan Allah seperti seorang anak yang disapih ibunya (Mzm. 131 : 1. 2. 3).

 Mgr. Adrianus, Para Imam, dan umat Keuskupan Pangkalpinang Mengunjungi Pemakaman tokoh awam, Paulus Tsen On Ngie di Sungai Selan, 29/09/2021 (foto: rdmarcelgabriel)

Di dalam Injil, Yesus juga mempertegas nilai-nilai dan sikap hidup, yang diharapkan supaya muncul dari para penduduk Yerusalem, (dan selanjutnya dari semua pengikut-Nya), ketika para murid menanyakan tentang siapakah yang terbesar di dalam Kerajaan Surga (Mat.18:1). Yesus menghadirkan seorang anak kecil di tengah-tengah mereka, dan menegaskan bahwa siapapun yang mau masuk ke dalam Kerajaan Allah, ‘harus bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, (Mat.18: 2-5).

Semangat hidup yang memperjuangkan ‘kebesaran’ melalui ‘langkah-langkah yang kecil dan sederhana ini’, juga dihidupi oleh orang kudus kita hari ini, Santa Theresia dari kanak-kanak Yesus. Theresia digelari Gereja sebagai Pujangga Gereja dan Pelindung Misi, namun ‘kebesaran’ ini diperjuangkannya melalui cara-cara yang kecil dan sederhana, seperti pengakuannya berikut ini, “Jalan kecilku adalah seperti masa kecilku secara rohani, masa yang kulalui dengan iman dan dengan penyerahan diri yang absolut.”

Menjadi besar melalui hal-hal yang kecil dan sederhana, ini, juga sesuai dengan Firman Tuhan, “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar, (Luk. 16: 10; Mat. 25: 21. 23).” Gelar sebagai Pelindung Misi yang dianugerahkan Gereja kepada Theresia, juga berangkat dari hal-hal yang kecil dan sederhana ini.

SD Kelas 2 Lomba Mewarna Santa Theresia, Pelindung Sekolahnya, SD Sta. Theresia 1 Pangkalpinang (foto: Ibu There, 27/9/2021)

Theresia tidak pernah menjadi misionaris dan pergi ke daerah misi, namun ia telah meresapi dan menyempurnakan tata-dunia melalui doa-doanya untuk para misionaris dan karya-karya mereka di tanah-tanah misi di seluruh dunia. Kita patut berbangga karena Allah menunjukkan teladan seorang tokoh ini untuk pertumbuhan Gereja kita. Santa Theresia, doakanlah kami! Semoga kami pun meneladani perjalanan hidupmu. Amin. ***

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.